Di masa yang akan datang, sistem basis data terdistribusi diperkirakan akan menggantikan sistem basis data tersentralisasi. karena sistem basis data terdistribusi memiliki beberapa kelebihan yang sangat panjang suatu organisasi yang daerah operasinya tersebar. Di samping kelebihan tersebut sistem basis data terdistribusi menuntut penanganan yang lebih rumit dibandingkan sistem yang tersentralisasi, seperti pemeliharaan keatomikan dan durability transaksi yang melibatkan beberapa site, dimana ada site yang mengalami kegagalan. Salah satu cara untuk menjamin keatomikan dan durability tersebut adalah dengan mengembangkan protokol 2-phase commit (2PC). Protocol 2PC yang ditunjang oleh protokol terminasi dan pemulihan serta penulisan log yang sesuai, dapat membantu site yang dari kegagalan untuk menyelesaikan transaksi sesuai kesepakatan yang telah dicapai site lain. Walaupun 2PC dapat diandalkan dalam proses pemulihan, protokol tersebut tidak dapat mencegah blocking yang terjadi jika koordinator transaksi mengalami kegagalan sebelum keputusan globalnya diketahui seluruh partisipan. Blocking dapat dihindari apabila sistem mampu memilih koordinator baru yang akan memulai kembali proses commit, dan tidak ada partisipan yang gagal pada saat itu. Tugas akhir ini merupakan emulasi 2PC tersebut diatas, yang diterapkan pada aplikasi EFT(Electronic Fund Transfer). Emulasi dikembangkan dengan memanfaatkan ISIS, suatu tool pemrograman terdistribusi yang dilengkapi dengan fasilitas grup proses dan pengiriman pesan CBCAST.