Dalam melaksanakan tugasnya untuk melakukan pengelolaan layanan terhadap permasalahan teknis maupun non-teknis mengenai perangkat keras, perangkat lunak, serangan virus, dan sebagainya, perusahaan Beyond Petroleum (BP) membentuk suatu departemen helpdesk. Dalam perkembangannya, departemen tersebut dianggap memiliki kinerja yang tidak sesuai dengan harapan pihak perusahaan. Oleh karena itu, para petinggi BP menjalankan strategi bisnis outsourcing yang pada bulan Juli 2003 dimenangkan oleh Schlumberger di bawah divisi PT Omnes. Selama proses analisa terhadap departemen helpdesk, ditemukan beberapa kekurangan dan salah satunya terletak pada sistem informasi yang digunakan. Permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi tersebut cukup mendasar. Sebuah sistem informasi helpdesk memiliki fungsi utama untuk mencatat dan menyimpan semua langkah-langkah proses yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi para stafnya di lapangan. Namun ternyata sistem yang sedang digunakan untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut tidak dapat menjalankannya dengan baik. Pencatatan waktu (clocking) pada setiap langkah pada proses penyelesaian suatu masalah tidak dilakukan sehingga tidak mampu menghasilkan laporan waktu yang digunakan untuk menganalisa kinerja departemen tersebut dengan detil dan akurat. Kerja praktek dengan topik “Pengembangan Sistem Informasi Helpdesk pada Perusahaan Beyond Petroleum” adalah solusi untuk mengatasi permasalahan di atas. Kerja praktek ini bertujuan untuk memperbaiki sistem informasi yang sudah ada dan menambah data-data yang disimpan sehingga dapat memberikan suatu laporan yang lebih detil dan akurat dan akan menghasilkan analisa kinerja yang adil bagi departemen tersebut. Metodologi yang digunakan di dalam pengembangan sistem informasi helpdesk ini adalah metodologi System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan yang dilakukan di dalam kerja praktek ini hanya tahapan perencanaan, analisis kebutuhan, perancangan, dan implementasi sistem. Tahapan pemeliharaan sistem tidak dilakukan karena keterbatasan waktu. Hasil yang diperoleh dari kerja praktek ini adalah suatu sistem informasi helpdesk yang dapat diakses dari dalam jaringan intranet BP. Sistem informasi ini memperbaiki berbagai fungsi yang seharusnya terdapat di dalam suatu sistem informasi helpdesk. Sistem ini mampu mencatat dan menyimpan data mengenai langkah-langkah proses dalam penyelesaian sebuah masalah dan menjalankan fungsi clocking dengan benar. Selain itu, sistem informasi helpdesk ini juga mampu untuk menghasilkan laporan yang memadai kebutuhan manajemen dalam menganalisa permasalahan yang telah diproses. Laporan tersebut mampu menunjukkan berapa rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, menunjukkan perbandingan waktu penyelesaian masalah yang sebenarnya dengan waktu penyelesaian masalah yang diharapkan, serta menunjukkan semua masalah yang melampaui waktu penyelesaian yang diharapkan. Saran teknis yang dapat diberikan untuk pengembangan selanjutnya adalah adanya penambahan fitur, seperti fitur kamus yang mengumpulkan data-data penyelesaian suatu masalah sebagai bahan referensi untuk penyelesaian masalah sehingga akan lebih memudahkan dan meningkatkan kinerja departemen dalam penyelesaian berbagai masalah di kemudian hari. Satu lagi saran adalah bagi departemen yang bersangkutan untuk memperbaiki desain basis data yang ada, tidak hanya untuk modul helpdesk, namun modul lainnya karena desain yang kurang bagus akan menyebabkan sistem tidak dapat berfungsi secara optimal.
|
|