Dalam memberikan pelayanan terbaik perusahaan kepada para pegawainya, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia memberikan fasilitas hak cuti. Perusahaan sendiri telah memiliki sistem manual dalam pemberian hak cuti ini. Proses yang dimiliki dalam sistem cuti ini adalah proses pengajuan cuti, proses akumulasi cuti, proses melihat record data cuti dan proses persetujuan cuti. Permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan sistem ini adalah Human Resource Department mengalami kesulitan dalam mencari data cuti pegawai, pegawai tidak dapat mengetahui langsung jumlah sisa cuti yang masih dimiliki, terjadinya kelalaian atau human error dari staf HR Department dalam mencatat data cuti, dan proses akumulasi jumlah cuti yang masih dapat terjadi kesalahan. Kerja praktek dengan topik “Pengembangan Sistem Aplikasi Cuti PT Asuransi Allianz Utama Indonesia” adalah upaya dalam mengatasi permasalahan di atas. Kerja praktek ini bertujuan memperbaiki (reengineering) sistem cuti lama dengan sistem cuti baru berbasi web. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem aplikasi cuti ini adalah metodologi System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan yang dilakukan pada metodologi ini adalah tahap perencanaan, analisis kebutuhan, perancangan dan implementasi sistem. Terdapat satu tahapan yang tidak dilakukan yaitu tahap pemeliharaan sistem. Tahap ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dalam mengerjakan kerja praktek. Hasil yang diperoleh dari kerja praktek ini adalah suatu sistem aplikasi cuti berbasis web yang memungkinkan pegawai melakukan pengajuan cuti, persetejuan cuti, akumulasi cuti dan melihat record cuti dalam suatu sistem terkomputerisasi. Fitur-fitur tadi disediakan sistem melalui identifikasi otorisasi pengguna yang dapat memanfaatkan fitur tersebut. Karena berbasis web, maka sistem ini dapat diakses oleh banyak pengguna pada saat yang bersamaan. Saran yang dapat diberikan dalam pengembangan selanjutnya adalah integrasi antara sistem aplikasi cuti ini dengan sistem kepegawaian perusahaan yang telah ada yaitu Human Resource Management System (HRMS). HRMS sendiri telah memiliki fitur-fitur yang dapat mendukung kelancaran manajemen cuti seperti kenaikan jabatan pegawai yang dapat mempengaruhi jatah cuti pegawai dll. Kemudian diharapkan terdapat suatu sistem pengecekan terhadap tugas dan tanggung jawab pegawai. Hal ini diperlukan terutama pada proses persetujuan cuti pegawai.
|
|