Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem informasi yang memadukan antara sistem informasi konversional dengan keadaan geografis, seperti contour tanah jaringan jalan, jaringan pipa air, penggunaan lahan, dan sebagainya. Adanya kobalorasi dengan keadaan geografis tersebut yang membedakan antara sistem informasi yang lain dengan SIG. Seperti halnya sistem informasi, SIG juga perlu didukung dengan adanya data yang akurat dan selalu terburai. Keberadaan data memegang peran penting di dalam SIG. disamping itu SIG juga mempunyai struktur data yang unik, terutama karena setiap data diasosiasikan dengna fitur geografis. Bagaiamana struktur data yang diterapkan akan sangat bergantung pada kebutuhan dari proyek SIG itu sendiri. Struktur data untuk keperluan suatu SIG akan berbeda dengan keperluan SIG yang lain. Sebagai contoh, struktur data untuk keperluan analisis akan berbeda dengan struktur data untuk keperluan analisis spasial. Namun keduanya dapat dipadukan untuk mendapatkan tujuan dari proyek SIG yang telah dideskripsikan sebelum proyek dimulai. Salah satu kemampuan SIG dalam melakukan analsis spasial telah membawa SIG menjadi sistem informasi yang semakin dibutuhkan. Analisis spatial seperti shortest path dan traveller salesman problem sangat berguna untuk mendapatkan waktu perjalanan yang efisien. Untuk keperluan analisis seperti shortest path dan traveller salesman problem diperlukan struktur data dalam representasi graf. Di dalam konsep topologi, representasi graf disebut sebagai konsep konektifitas, yaitu konsep yang menunjukkan bahwa setiap arc (ruas jalan) saling berhubungan pada node (persimpangan). Kolaborasi antara data juga sangat penting pada SIG. Salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan melakukan proses registrasi pada data yang memiliki fakta yang sama namun memiliki struktur data maupun sumber yang berbeda. Dalam melakukan registrasi, kesalahan tetap. Tetapi paling tidak kesalahan yang membedakan antara data dapat ditekan seminimal mungkin.