Metode Jarak Garis Wajah untuk Sistem Pengenalan Wajah 3D menggunakan Probability Principal Component Analysis (PPCA) dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation ABSTRAK Metode pengenalan wajah 3D pada penelitian ini merupakan metode baru menggunakan model geometri wajah dengan membangkitkan jarak garis wajah pada kondisi normal dengan berbagai pose horisontal dalam ruang eigen. Garis wajah dibangkitkan dengan menghubungkan titik-titik pada wajah. Titik-titik pada wajah diperoleh dengan membuat garis yang memiliki kemiringan 00, 450, 900, dan 1350 dan melalui titik koordinat tertentu pada wajah serta memotong batas lingkar wajah. Reduksi dimensi matriks citra menggunakan Probability Principal Component Analysis (PPCA) dengan memaksimumkan fungsi likelihood. Algoritme untuk memaksimumkan fungsi likelihood adalah algoritme EM (Expectation Maximization Algorithm). Pembelajaran citra menggunakan jaringan syaraf tiruan Backpropagation. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa wajah tiga dimensi dalam kondisi normal. Citra wajah terdiri dari 11 orang dalam 5 sudut pandang horisontal mulai dari -340 miring ke kanan hingga +340 miring ke kiri dengan interval 17. Hasil percobaan menunjukkan bahwa secara umum metode jarak garis wajah memiliki tingkat akurasi pengenalan wajah lebih baik dan memiliki nilai Mean Square Error (MSE) yang lebih kecil dibandingkan dengan metode tingkat keabuan wajah. Pada pengenalan satu pose wajah, metode jarak garis wajah mampu mencapai akurasi tingkat pengenalan wajah yang lebih baik dibandingkan dengan metode tingkat keabuan untuk wajah dengan pose 0 (sudut pandang +340), pose 1 (sudut pandang +170), pose 3 (sudut pandang -170) dan pose 4 (sudut pandang -340). Sedangkan untuk pose 2 (sudut pandang 00) memiliki akurasi tingkat pengenalan wajah hampir sama. Pada pengenalan dua pose wajah, tingkat pengenalan wajah metode jarak garis wajah yang lebih baik dibandingkan dengan metode tingkat keabuan untuk wajah dengan pose 1,2 (sudut pandang +170 dan 00) dan 2,3 (sudut pandang 00 dan -170) Sedangkan untuk pose 0,1 (sudut pandang +340 dan +170) dan pose 3,4 (sudut pandang -170 dan -340) memiliki akurasi pengenalan hampir sama.
|
|