ABSTRAK

Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam strategi bisnis perusahaan, termasuk dalam bisnis perdagangan alat-alat berat. Peningkatan dalam keunggulan bersaing serta keuntungan perusahaan yang diakibatkan oleh pemakaian teknologi informasi banyak dirasakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat berat tersebut. Pada kondisi saat ini, dalam upaya mempertahankan bahkan dalam upaya meningkatkan pangsa pasar, dibutuhkan data berupa informasi yang berasal dari internal maupun eksternal yang memiliki nilai strategis. Informasi yang bernilai tinggi itu berasal dari data masa lalu yang disimpan dan diolah lebih lanjut dalam bentuk Data Warehouse. Data Warehouse merupakan pengembangan dari metode pengumpulan informasi secara tradisional, dimana data yang didapat diolah dan disediakan ke pemakai dalam bentuk konsolidasi dan konsisten. Pemenuhan akan teknologi informasi ini tentunya harus melalui suatu pengkajian terhadap kelayakan investasi dengan melihat azas manfaat dan biaya (cost-benefit). Ada dua jenis manfaat yang didapat, yaitu intangible benefit atau manfaat tidak terukur dan tangible benefit atau manfaat yang terukur. Namun seringkali analisis cost benefit tradisional yang biasa digunakan hanya melakukan perhitungan terhadap manfaat-manfaat yang bersifat langsung dan tangible tanpa memperhatikan manfaat-manfaat yang bersifat intangible dari teknologi informasi yang digunakan. Metode Information Economics (IE) digunakan untuk mengatasi masalah tersebut diatas. Metode IE menambahkan perhitungan ROI dengan analisis domain bisnis dan domain teknologi, Kedua domain tersebut merupakan kuantifikasi dari nilai-nilai aspek bisnis perusahaan, biaya investasi teknologi informasi, dan resiko. Tesis ini berdasarkan studi kasus pada proyek Data Warehouse di sebuah perusahaan alat-alat berat. Tujuannya adalah pengkajian terhadap kelayakan investasi, dengan menggunakan metode Information Economics. Kata kunci: Data Warehouse, Kelayakan Investasi, Information Economics.