ABSTRAK

Outsourcing manajemen sistem informasi semakin mendapat perhatian dalam dua dasawarsa terakhir. Strategi yang dimaksud adalah untuk menyelesaikan beberapa persoalan manajemen sistem informasi, dan telah berkembang cakupannya dari sekedar menangani masalah-masalah pemrosesan data dan resource sharing, ke hal-hal yang lebih kompleks seperti misalnya manajemen sistem aplikasi. Penerapan outsourcing juga telah menyentuh hal-hal yang dahulu dianggap sebagai kritikal dan strategis serta sangat beresiko bila diserahkan kepada mitra kerja dari luar. Dalam masalah ousourcing telah dikenal metode-metode yang diterima di kalangan industri maupun masyarakat ilmiah, yang memungkinkan studi outsourcing dapat dilihat secara ilmiah. Beberapa hal yang penting tersebut antara lain masalah penyusunan kontrak, Service Level Agreement, formulasi biaya dan manajemen sumber daya manusia. VICO Indonesia, sebuah perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia baru saja mendefinisikan rencana strategis sistem informasinya. Diantara keputusan strategis adalah perlunya melakukan outsourcing dari semua fungsi departemen sistem informasinya. Tesis ini akan menganalisa tujuan dan strategi dari outsourcing manajemen sistem informasi yang sedang berjalan, dengan lebih memusatkan perhatian kepada outsourcing manajemen sistem aplikasinya. Tujuan yang ingin dicapai dengan outsourcing tersebut ialah pemusatan perhatian ke bisnis inti perusahaan dan tercapainya cost effectiveness dalam manajemen sistem aplikasi, serta untuk meningkatkan service level. Pembahasan yang dilakukan dengan menganalisa pengambilan keputusan serta penerapan critical success factors ternyata menemukan bukti beberapa kekurangan yaitu antara lain dalam rincian Service Level Agreement, ketiadaan mekanisme penalti dan insentif, serta antisipasi terhadap kemungkinan buruk yang bisa terjadi. VICO menaruh harapan yang besar terhadap outsourcing tersebut, tetapi persiapan yang dilakukan kurang memadai, dan masih memerlukan beberapa perbaikan.