Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan komunikasi yang sangat pesat melahirkan sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang saat ini identik dengan belajar dalam ruang kelas tetutup disertasi kehadiran dosen, mulai menemukan cara baru. Munculnya berbagai media yang berhubungan dengan pesatnya perkembangan TI dan komunikasi telah memungkinkan dilakukannya proses pembelajaran dengan sistem jarak jauh atau yang biasa dikenal dengan distance education atau distance learning. Sistem pembelajaran atau perkuliahan konvensional yang selama ini dilakukan belum secara optimal memberikan kesempatan kepada calon-calon mahasiswa sebagai sumber daya manusia untuk dapat mengikuti pendidikan sebagaimana yang diharapkan. Adapun tujuan dikembangkannya sistem ini antara lain: memperkenalkan konsep baru proses belajar di perguruan tinggi, mengoptimalkan peranan TI dalam mendukung proses pendidikan, serta menjembatani perbedaan kualitas dan kuantitas resource di perguruan tinggi. Institusi yang menjadi client dalam pengembangan sistem ini adalah Magister Teknologi Informasi (MTI). Dalam hal pengembangan, sistem ini dibagi menjadi beberapa modul, diantaranya modul mahasiswa, dosen, subbag akademik, serta administrator. Modul mahasiswa berkaitan dengan aktivitas diantaranya registrasi akademik, pengaksesan riwayat akademik, pengambilan bahan ajar. Modul dosen berkaitan erat dengan aktivitas dosen dalam memberikan bahan ajar dan pengontrolan proses pengajaran. Modul subbag akademik lebih kepada masalah administrasi perkuliahan. Sedangkan modul administrator menangani administrasi data pengguna dosen, subbag akademik serta data forum. Sistem ini akan memberikan kemudahan yang dapat mengatasi berbagai kendala, baik kendala geografis, demografis, maupun ekonomis. Dengan pemanfaatan sistem ini pula, insan akademik akan menemukan paradigma baru dalam proses pembelajaran, tidak lagi hanya mengenal metode konvensional tetapi telah mendapatkan informasi yang memadai tentang sistem informasi distance education.
|
|