ABSTRAK
Investasi Teknologi Informasi (TI) membutuhkan banyak pertimbangan sebelum diimplmentasikan. Investasi ditujukan terutama untuk membuat suatu analisa keuangan yang tepat dalam rangka mendapatkan manfaat, memaksimalkan penggunaan, dan mengurangai investasi yang sia-sia. Perhitungan dan analisa tradisional seperti Return On Investmenet (ROI), Internal Rate of Retrun (IRR) dan Net Present Value (NPV) sering tidak dapat menggambarkan dengan baik hasil analisa tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, maka analisa proyek tersebut dilakukan dengan membandingkan antara manfaat yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua jenis manfaat yaitu manfaat terukur (tangible benefit ) dan tidak terukur (intangible benefit) yang relatif lebih sulit untuk dihitung dan dikuantifikasi. Karena itu diperguanakan Information Economics dimana manfaat dan biaya harus dapat dikuantifikasikan dengan berfokus pada kinerja bisnis, total biaya TI dan resikonya. Dalam metode INFORMATION ECONOMICS ada pembagaian yang jelas dalam proses perhitungan ke dalam domain bisnis dan domain teknologi. Metode ini diperkenalkan oleh Marylin M. Parker dan kawan-kawan seperti tertulis dalam buku Information Economics karangan Marily M. Parker dan kawan-kawan. Kasus berfokus pada penerapan call center untuk membantu tugas Customer Service di Bank Danamon Sentra Kartu. Tujuan studi kasus ini adalah mengimplementasikan Information Economics dalam melakukan penilaian serta analisa yang mendalam, sehingga hasil yang dicapai pada studi kasus ini adalah mengimplementasikan Information Economics dalam melakukan penilaian serta analisa yang mendalam, sehingga hasil yang dicapai pada studi kasus ini untuk membandingkan antara proyek TI yang satu dengan lainnya.
|