ABSTRAK

Keinginan dari seluruh pelaku pembangunan perangkat lunak adalah menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi, tepat waktu dan sesuai anggran. Namun keinginan tersebut kadang terbentur masalah keterbatasan sumber daya manusia. Salah satu jalan keluar yang ditawarkan adalah melakukan kerjasama penglihan pekerjaan (Outsourcing) kepada organisasi pengembangan perangkat lunak lain. Dan untuk menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar yang kita harapkan adalah dengan menerapkan inspeksi pada setiap tahapan kegiatan outsourcing tersebut. Studi kasus yang dilakukan pada salah satu institusi perangkat lunak diharapkan dapat membuka suatu wawasan baru mengenai tata cara penerapan inspeksi pada tiap tahapan proses pembangunan perngkat lunak serta tata cara pengawasan kegiatan outsourcing dalam rangka menjaga kualitas produk akhir perangkat lunak. Penulisan tesis ini dimulai dari studi analisis organisasi pengembangan untuk melihat proses pengembangan perangkat lunak dan proses outsourcing dilaksanakan. Kemudian dilakukan analisa untuk menjabarkan tata cara terbaik agar inspeksi dapat diterapkan dan berdampak secara positif bagi produk yang dihasilkan maupun bagi organisasi pengembangan itu sendiri.