ABSTRAK
Metode pengembangan perangkat lunak merupakana komponen penting dalam komunitas rekayasa perangkat lunak, karena berperan penting adalam memudahkan pembangunan, komunikasi, verifikasi, dan pelacakan aktivitas pengembangan perangkat lunak. Penggunaan metode pengembangan ayng baik semakin diperlukan untuk pengembangan sistem waktu-nyata, karena sistem waktu-nyata memiliki karakteristik yang berhubungan erat dengan batasan waktu, sehingga dituntut tahapan pengembangan yang lebih teliti. Metode pengembangan terstruktur (SA/SD) lebih dahulu lahir dan digunakan, metode ini dipengaruhi langsung oleh topologi bahasa pemrograman terstruktur. Perkembangan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) yang memiliki banyakn keuntungan, menyebabkan para pengembang SA/SD ingin beralih ke OOP. Padahal untuk menggunakan OOP dituntut metode pengembangan yang memiliki abstraksi yang sesuai, yaitu metode pengembangan berorientasi objek (OOA/OOD). Hal ini menjadi masalah bagi para pengembang SA/SD, karena untuk beralih ke OOP diperlukan suatu perubahan paradigma penganalisisan dan perancangan dari suatu metode yang telah mapan. Bertolak dari permasalahan ini dipandang perlu untuk mempertemukan model yang dihasilkan tahapan metode SA/SD dengan model yang dihasilkan tahapan metode OOA/OOD. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menguji strategi integrasi metode SA/SD waktu-nyata dengan metode OOA/OOD yang diusulkan oleh Ward SAOO). Strategi integrasi ini adalah menggunakan model SA sebagai spesifikasi untuk OOD, melalui tahapan pemartisian skema informasi ke tingkat yang lebih tinggi berdasarkan atribut entitas ERD (entity relationship diagram) yang telah dikembangkan khusus untuk keperluan ini . Dengan kata lain rangkaian tahapan SA dan SAOO dapat digunakan sebagai pengganti tahapan OOA. Pengujian metode Ward ini dilakukan melalui dua studi kasus sistem waktu-nyata. Kasus pertama sudah dikembangkan oleh pengembang SA/SD dan kasus kedua sudah dikembangkan oleh pengembang OOA/OOD. Pemilihan dua kasus ini bertujuan untuk menghindari "distori" hasil rancangan yang dapat menyebabkan bias pada hasil penelitian. Metode pengujian pengujiannay adalah membandingkan komponen perilaku lojik statis dei model yang dihasilkan tahapan SAOO dengan model tahapan OOD untuk setiap kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang mendasar atau pertentangan antara metode SA/SD dengan OOA/OOD. Skema transformasi, melalui tahapan SAOO, dapat digunakan sebagai identifikasi objek beserta atribut dan operasinya, tanpa melakukan perubahan notasi dan heuristic tahapan SA. Walaupun objek yang dihasilkan pada level dasar, tetapi struktur objek dan relasi yang terbentuk sudah terorganisasi sesuai dengan model OOD. Perbedaan notasi dan heuristic SA/SD dengan OOA/OOD tidak menjadi kendala tetapi menjadi pendukung dalam pengintegrasian, hal ini yang menjadi dorongan dan kekuatan heuristic pengintegrasian ini . Perbedaan yang menjadi kelemahan adalah relasi supertype ERD yang hanya mencerminkan pewarisan atribut serta adanya pembagian daerah analisis, perancangan, dan implementasi pada metode SA/SD
|