Kendala utama dati penggunaan citra optik adlah adanya gangguan awan. Berbeda pendekatan telah diupayakan untuk mengatasi masalah ini. Pertama dikenal dengan teknik mosaicking yang merupakan teknik "cut and paste" dari data citra optik multitemporal dengan posisi awan ayng komplementer dari waktu ke waktu. Kedua, malakukan proses klasifikasi dengan menggunakan data citra optik multitemporal maupun multisensor (citra optik dan citra radar). Pada penggunaan citra optik multitemporal, piksel dengan kelas awan diganti dengan piksel kelas objek bersangkutan ayng diperoleh dari informasi citra optik terklasifikasi yang diperoleh pada waktu yang berbeda. Metode penyelesaian massalah awan dengan menggunakan data multisensor telah diusulkan oleh Murni [MURNI96]. Setiap piksel pada citra optik dengan kelas objek awan, daa direstori dengan nilai rata-rata itensitas piksel optik yang sesuai dengan kelas objek bersangkutan. Hasil dari proses ini dapat digunakan, namun dilihat dari aspek kealamiahan, citra tersebut terkesan tidak alami karena tidak mengandung komponen gangguan (sangat homogen). Tugas akhir ini mengimplementasikan suatu teknik dithering untuk membuat data hasil sintesa alami sebagai hasil restorasi daerah-daerah citra yang berawan, yaitu white noise dithering dan blue noise dithering. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua teknik ini dapat memberikan hasil yang cukup baik, dimana daerah rekonstruksi citra yang berawan tampak alami. Perangkat lunak yang dihasilkan pada penelitian ini data penelitian ini dapat digunakan sebagai uji coba untuk mengamati sifat dan karakteristik teknik dithering.
|
|