Resiko gangguan bisnis pada kinerja operasional dapat sewaktu-waktu terjadi, terutama pada bisnis yang berbasiskan Teknologi Informasi. Gangguan tersebut bisa berupa banjir, terror bom, kebakaran dan sebagainya yang dapat menyebabkan kegiatan operasional bisnis tidak berfungsi atau mendapat gangguan. Menyadari akibat dari gangguan terseubt, mendorong PT. X sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan membuat suatu antisipasi terhadap gangguan tersebut untuk mendukung bisnis intinya. Karenanya diperlukan suatu rencana untuk menyusun, mengembangkan dan mengimplementasikan kesinambungan operasional bisnis dari kegagalan sistem, yang biasa disebut dengan Business Continuity Plan (BCP) dalam rangka menjaga profitabilitas dan image perusahaan. Untuk mengembangkan perencanaan BCP yang baik, perlu dilakukan penelititna dan analisa terhadap Critical Business dan infrastruktur PT. X. Pengamatan dan analisa akan dilakukan secara sistematis dengan merujuk pada Price Waterhouse SYstem management Methodology (PW-SMM). Metodologi PW-SMM ini dipilih karena sifatnya yang standar (general purpose) dan telah teruji (well proven) untuk industri besar, selain itu metodologi ini menjelaskan langkah-langkah tahap analisa yang harus dikerjakan untuk mendapatkan requirement secara sistematis, sehingga dapat mendefinisikan requirement yang lebih lengkap dan baik. DIkarenakan keterbatasan waktu, penelitian ini hanya mencakup Critical Jakarta Business Unit's Activiteies dari PT.X. Hasildari penelitian tersebut akan menghasilkan saran-saran atau solusi yang dapat dilakukan oleh PT. X untuk mengembangkan solusi BCP.