ABSTRAK
Pengukuran kualitas hasil belajar mengajar, khususnya pendidikan menengah, dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat ukur, misalnya dengan nilai Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), atau dengan nilai Ujian Akhir Nasional (UAN). SPMB merupakan ujian seleksi bersama yang dilaksanakan oleh 49 Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia, untuk memilih calon mahasiswa baru yang diprediksi mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaiakan pendidikan di perguruan tinggi, sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan (prediction test). UAN adalah ujian serentak untuk mengukur daya serap siswa dalam proses belajar mengajar (Achievement test) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Kontroversi pengatrolan nilai UAN Siswa SMTA dan tarik ulur antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah mengenai keberadaan UAN sebagai alat selksi untuk tahun akademik 2005 dan seterusnya, menatik penulis untuk melakukan penelitian ini. Tesis ini membahas peta kualitas pendidikan dan peta standar penilain per kabupaten / kota di Indonesia berdasarkan nilai SPMB, nilai UAN, dan selisih nilai SPMB dan UAN dengan metode pengelompokan K-Means Clustering. Hasil penelitian menunjukkan , berddasarkan nilai SPMB, kualitas pendidikan yang tinggi masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Berdasarkan nilai UAN, kualitas pendidikan di Indonesia hampir merata, dengan tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja. Berdasarkan selisih nilai SPMB dan UAN, kabupaten/ kota yang standar penilaiannya tinggi terdapat disebagian besar Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan.
|