ABSTRAK Perkembangan dunia penerbangan yang sangat cepat dewasa ini menuntut semua pihak untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan kualitas untuk menjadi lebih baik, tidak terkecuali juga bagi tenaga kerja yang bergerak di bidang penerbangan. Oleh karena itu kecenderungan untuk berlomba-lomba meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam bidang penerbangan tidak dapat dipungkiri dan menjadi tanggung jawab bagi pusat pelatihan dalam bisnis penerbangan (Aviation Business) untuk meningkatkan juga kualitas pendidikan, sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar mengajar tersebut dengan tidak meninggalkan peran serta dalam memberikan informasi kepada semua pihak dan menunjang arus komunikasi serta hal lain yang harus diperhatikan dan ditingkatkan. Garuda Indonesia Training Center, sebagai tempat instansi kerja praktek, adalah salah satu pelatihan penerbangan terbesar di Indonesia, dengan didukung oleh nama besar Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, juga ikut berperan serta dalam menunjang hal-hal yang terkait di atas. Oleh karena itu penulis bertugas untuk mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar dalam instansi kerja praktek, dan juga mengembangkan sistem yang dapat menunjang kelancaran komunikasi dan informasi baik di luar maupun di dalam Garuda Indonesia Training Center. Dengan menggunakan metode pengembangan sistem Software Development Life Cycle (SDLC) dan Unified Modelling Language (UML) untuk memodelkan dan merancang solusi sistem informasi tersebut, proses pengembangan menggunakan metodologi modified waterfall. Dengan pelaksanaan kerja praktek ini penulis mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja, membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang didapatkan, dan lebih memahami konsep non akademis dan non teknis di dunia nyata.