Kerja praktek ini dibuat berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem informasi penggajian Bank Indonesia yang telah ada, yaitu SISDAM. Sistem informasi ini dianggap kurang optimal dikarenakan teknologi yang digunakan telah obsolete. Di samping itu, sistem ini juga memiliki keterbatasan-keterbatasan dikarenakan arsitektur sistem yang terdesentralisasi. Keterbatasan-keterbatasan tersebut mengakibatkan sistem informasi ini berjalan dengan kurang efisien. Hal ini dikarenakan, jika terjadi perubahan kebijakan penggajian di Bank Indonesia, maka kantor pusat harus mengirimkan program yang telah ter-update tersebut ke setiap kantor cabang di berbagai provinsi. Selain itu terdapat permasalahan-permasalahan lainnya seperti pada perpindahan kantor cabang pegawai serta program dan database yang sangat mudah dimodifikasi oleh user. Dengan adanya pengkajian dan pengembangan prototipe sistem informasi penggajian pegawai Bank Indonesia yang baru ini diharapkan proses penggajian di Bank Indonesia akan menjadi lebih efisien dan optimal serta mengurangi tingkat terjadinya human error. Tujuan melakukan pengkajian dan pengembangan prototipe sistem informasi penggajian pegawai Bank Indonesia ini adalah memberikan gambaran umum sistem yang ada beserta kelemahan-kelemahannya. Selain itu, pengkajian dan pengembangan prototipe ini juga memberikan gambaran perkembangan teknologi saat ini. Setelah itu diberikan alternatif dan rekomendasi rancangan sistem informasi penggajian pegawai Bank Indonesia kepada DTI Bank Indonesia sebagai pengembangannya dalam waktu yang akan datang. Tahap-tahap yang dilalui dalam pengerjaan kerja praktek meliputi pengkajian dan pengembangan prototipe Sistem Informasi Penggajian Pegawai Bank Indonesia (SIPP BI). Tahap-tahap yang dikerjakan tersebut berdasarkan metodologi Prosedur Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Aplikasi (P3SA). Modul-modul yang akan diimplementasikan pada prototipe terdiri dari modul kepegawaian, kesenian dan olah raga, penghasilan lain dan data penunjang.
|
|