Pesatnya kemajuan teknologi sistem informasi menjadi pemicu adanya tuntutan kebutuhan pelayanan yang terus meningkat, fleksibilitas dan respon yang cepat terhadap nasabah. Hal ini seringkali mengakibatkan ketidakmampuan suatu perusahaan merespon dengan cepat kebutuhan sistem yang mampu mendukung proses bisnis. Permasalahan ini menjadi salah satu kendala untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengembangansistem di Bank KITA pada saat ini menggunakan model konvensional SDLC waterfall. Model ini dipandang belum dapat memenuhi kebutuhan bisnis bank yang dituntut untuk mengakomodasi persaingan yang demikian ketat. Disamping itu paradigma bank bergeser dari product oriented menjadi function oriented. Oleh karena itu Bank KITA perlu membangun suatu standarsystem development life cycle (daur hidup pengembangan sistem) dalam framework dan process yang mampu mendukung aktivitas pengembangan sistem aplikasi. Dengan demikian seluruh sistem aplikasi yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan bisnis proses atau memenuhi target dan tetap dalam koridor waktu dan biaya yang ditentukan. Untuk mendapatkan SDLC yang tepat guna, Bank KITA memilih empat alternatif model SDLC-waterfall, spiral,V-Model, FAST-sebagai kandidat terkuat model pengembangan sistem. Analisa yang dilakukan meliputi penggunaan matrik kriteria dan metode sistematik AHP (Analytical Hierarchy Process) melalui pemilihan kriteria selektif oleh Bank. Untuk mempermudah teknik perhitungan dalam metode AHP, dipergunakanlah perangkat lunak Expert Choice, Analisa non parametrik tersebut mengarah kepada suatu kesimpulan bahwa SDLC V-model adalah model yang paling sesuai dengan kriteria Bank. Setelah mendapatkan model SDLC yang mengatur tentang tahapan proses pengembangan, selanjutnya disusun kerangka kerja dan proses pengembangan sistem Bank KITA. Kerangka kerja ini sangat terkait dengan manajemen proyek teknologi informasi yakni berupa pengaplikasian knowledge, skill,tool dan teknik dalam aktivitas proyek TI untuk memenuhi kebutuhan proyek sehingga tujuan proyek dapat tercapai. Penyusunan elemen-elemen kerangka kerja SDLC tersebut mencakup pengendalian proyek (Project Control), Perencanaan proyek (Project Planning), Pengembangan (Development), dan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance).