Call Number | KA-098 (Softcopy KA-098) |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Pemetaan tata kelola teknologi informasi dan kelengkapan organisasi menggunakan Cobit framework studi kasus PT. MRTJ |
Author | Rizki Kusmara; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2010 |
Subject | IT Governance, Cobit. |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-098 (Softcopy KA-098) | Indonesia | TERSEDIA |
Tata Kelola Teknologi Informasi yang menitikberatkan pada sistem dan teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya, memegang peranan penting dalam mengelola informasi, transaksi dan pengetahuan yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan sosial dan ekonomi. Di banyak organisasi saat ini, TI bahkan merupakan hal yang fundamental untuk mendukung, mempertahankan dan meningkatkan bisnis. PT. MRTJ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi, sebagai moda transportasi massal maka keamanan menjadi tujuan utama. Pembangunan fisik maupun piranti lunak yang digunakan mengaplikasikan teknologi terkini, yang mutlak memiliki unsur-unsur keamanan (security), keandalan (reliability), ketersediaan (availability) dan kemudahan pemeliharaan (maintainablity) . Penelitian ini dilakukan dengan memetakan Tujuan TI PT. MRTJ, ke dalam kerangka kerja Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) untuk mendapatkan proses-proses yang sesuai dan mengetahui nilai tingkat kemapanannya. Setelah mendapatkan nilai tingkat kemapanan perusahaan, penulis kemudian menggunakan RACI Chart (Responsible, Accountable, Consulted and Informed Chart) untuk melihat tingkat dukungan Struktur Organisasi terhadap proses-proses COBIT yang sudah dinilai tingkat kemapanannya. Hasil dari penilaian tingkat kemapanan perusahaan menunjukkan PT. MRTJ mendapatkan nilai 2.51. Angka ini menunjukkan bahwa proses-proses TI untuk menunjang bisnis perusahaan sudah ada dan dilakukan secara teratur, tetapi masih belum dikomunikasikan atau didokumentasikan seluruhnya. Hasil dari penilaian tingkat kemapanan perusahaan didukung oleh hasil analisa Struktur Organisasi, dimana hanya ditemukan lima dari sebelas peran yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan.