Seiring perkembangan dunia teknologi yang sedemikian pesat, tampak bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mendukung aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek yang banyak mendapatkan dukungan TIK adalah pendidikan. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, saat ini pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah-sekolah di negara maju hampir seluruhnya didukung oleh pemerintah dengan metode dukungan yang berbeda-beda di tiap negara. Beberapa negara maju memulai dukungan melalui penyempurnaan dan pemerataan infrastruktur TIK yang merupakan prasyarat pemanfaatan TIK di sekolah. Di Indonesia, adopsi TIK di sekolah-sekolah merupakan proses yang dilalui untuk mencapai pemanfaatan TIK yang optimal untuk mendukung mutu hasil pembelajaran. Pemerintah telah banyak memberikan dukungan berupa perangkat TIK ke sekolah-sekolah. Namun, seberapa jauh pemanfaatan keberadaan perangkat di sekolah dan seberapa baik tingkat pemerataan dukungan pemberian perangkat tersebut di sekolah, belum dapat terjawab. Melihat kondisi tersebut, maka pemerintah dipandang perlu untuk memiliki suatu metode yang dapat mengukur tingkat adopsi TIK di sekolah di seluruh Indonesia. Pengukuran tingkat adopsi TIK di sekolah meliputi beberapa fokus area, mulai dari kesiapan infrastruktur, keberadaan aplikasi, tingkat kompetensi sampai utilisasi. Ke-empat fokus area tersebut memiliki bobot penilaian yang berbeda-beda, pembobotan dipertimbang- kan berdasarkan besar kontribusi terhadap keseluruhan proses adopsi TIK. Setiap fokus area meliputi beberapa faktor yang memiliki bobot penilaian berbeda-beda pula pada setiap faktor. Fokus area infrastruktur meliputi faktor listrik, telekomunikasi, internet dan perangkat keras komputer dan multimedia. Fokus area aplikasi meliputi aplikasi pembelajaran dan konten. Fokus area kompetensi meliputi seluruh staf yang berada di sekolah, seluruh guru, kepala sekolah tata usaha. Fokus area utilisasi meliputi pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar dan administrasi sekolah serta perencanaan dan kebijakan sekolah dalam menggunakan TIK. Seluruh faktor akan memberikan pengaruh terhadap nilai akhir tingkat adopsi TIK. Dari nilai akhir tersebut akan tercermin fase adopsi TIK di sekolah, berturut-turut dapat didefinisikan bahwa terdapat 4 fase adopsi TIK di sekolah, yang mulai dari fase Emerging, Applying, Infusing hingga Transforming. Dengan adanya pengukuran tingkat adopsi TIK di sekolah, akan mempermudah pengukuran sejauh mana tingkat adopsi TIK di sekolah dan pemerintah dapat memiliki gambaran yang utuh mengenai perkembangan adopsi TIK di sekolah seluruh Indonesia sebagai landasan program-program pemberian bantuan, agar merata dan tepat sasaran.