Saat ini teknologi cloud adalah fenomena baru dalam bidang teknologi informasi. Banyak keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi cloud meskipun teknologi cloud juga memiliki banyak kekurangan. Selain itu identifikasi tentang adopsi teknologi baru juga semakin penting. Untuk itu diperlukan sebuah model yang bisa mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi cloud. Penelitian ini mengadopsi model DEMATEL untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi cloud dilihat dari perspektif manfaat, peluang, biaya dan risiko (BOCR). Studi kasus dilakukan di dua organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pertambangan, yaitu di PT. Darma Henwa(PTDH) menggunakan metode focus group discussion dan di PT. United Tractors(UT) menggunakan model Delphi. Proses pengambilan data melibatkan para petinggi divisi TI sebagai pengambil keputusan. Kedua organisasi tersebut memiliki karakter berbeda untuk menggali keterkaitan antara karakteristik organisasi dengan faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi cloud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model DEMATEL dan BOCR berhasil mengidentifikasi faktor tersebut. Untuk kedua organisasi, fungsionalitas menjadi faktor pendorong sedangkan vendor lock-in menjadi faktor penghambat. Bagi UT sebagai organisasi besar, faktor satisfaction, economic, innovation, dan agility menjadi faktor pendorong dan faktor infrastructure cost dan data access menjadi faktor penghambat. Sedangkan bagi PTDH sebagai organisasi menengah, faktor managerial dan cost saving menjadi faktor pendorong dan faktor switching cost, permanence, dan internet latency menjadi faktor penghambat. Karakteristik internal organisasi yang paling mempengaruhi adopsi teknologi cloud adalah ketersediaan sumberdaya, diikuti dengan struktur organisasi, ketersediaan tenaga ahli TI, dan dukungan pimpinan organisasi.