Kinerja keuangan Garuda Indonesia pada tahun 2016 menurun. Penurunan kinerja disebabkan peningkatan beban biaya yang tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan. Beban biaya terbesar adalah biaya operasional dimana komponen yang memiliki risiko tinggi adalah bahan bakar. Oleh sebab itu Garuda Indonesia harus memantau pemanfaatan peluang dalam menekan harga bahan bakar agar sesuai target. Pada penelitian ini dirancang dan diimplementasikan business intelligence yang memiliki kemampuan untuk memantau tren dan memprediksi harga bahan bakar. Komponen business intelligence yang dikembangkan adalah data warehouse, multidimensional analytic, permodelan prediksi dan proyeksi terhadap target kinerja bahan bakar. Hasil dari penelitian ini adalah perancangan dan implementasikan business intelligence dapat menyajikan dashboard tren harga bahan bakar aktual dan hasil prediksi harga bahan bakar sebagai alat bantu untuk memanfaatkan peluang dalam menekan harga bahan bakar agar sesuai dengan target kinerja.