Tidak ada review pada koleksi ini: 54724
Lembaga Administrasi Negara (LAN) menggunakan acuan kriteria minimal penerapan
tata kelola TI di lingkungan Pemerintahan berdasarkan kebijakan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE). Hasil pengawasan dan evaluasi SPBE di LAN tahun 2022
menghasilkan predikat sangat baik tetapi terdapat kesenjangan antara domain kebijakan
SPBE yang bernilai 4,70 dengan domain penerapan tata kelola SPBE yang bernilai sangat
rendah, yaitu 2,90. Minimnya dukungan pendanaan dan komitmen dari pimpinan, serta
belum terpenuhinya kebutuhan kuantitas dan kualitas SDM TI di LAN turut serta
menyebabkan implementasi tata kelola TI di LAN belum dilaksanakan secara optimal.
Hasil wawancara dengan pihak manajemen Pusat Data dan Sistem Informasi LAN
menunjukkan bahwa perlu dilakukan peningkatan pemahaman dari pimpinan dan unit
kerja lain terkait TI. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat
kesadaran tata kelola TI pada level pejabat pimpinan tinggi dan pegawai LAN sebagai
acuan pemberian rekomendasi peningkatan implementasi tata kelola TI di LAN.
Penelitian ini menggunakan pendekatan triangulasi dengan mengkombinasikan survei,
tinjauan pustaka, dan wawancara sebagai validasi. Pengukuran tingkat kesadaran tata
kelola TI dilakukan berdasarkan best practice dan kebijakan SPBE yang disesuaikan
perhitungan bobot prioritasnya melalui analisis Fuzzy AHP. Model penilaian kesadaran
yang digunakan terdiri dari 3 dimensi kesadaran TI, yaitu pengetahuan, sikap, dan
perilaku serta 12 area tata kelola TI, yaitu manajemen risiko, sumber daya, anggaran,
keterlibatan stakeholder, kebijakan, strategi organisasi, organisasi, komitmen,
kompetensi, komunikasi, layanan, dan keamanan informasi. Pembobotan dengan Fuzzy
AHP menunjukkan bahwa area keamanan informasi dan pengetahuan menjadi area dan
dimensi kesadaran paling penting. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran pegawai LAN secara keseluruhan berada pada kategori baik dengan nilai
81.34, tetapi terdapat 3 area tata kelola TI yang berada pada kategori sedang, yaitu
anggaran, sumber daya, dan manajemen risiko. Analisis berdasarkan level jabatan dan
wilayah kerja menunjukkan selain 3 area tersebut terdapat 3 area lainnya yang perlu
diperhatikan, yaitu komitmen, komunikasi, dan kompetensi. Rekomendasi perbaikan
difokuskan pada peningkatan pengetahuan pada Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat
Administrator/Pengawas terkait keenam area pada kategori sedang.