| Call Number | KA-1892 (Softcopy KA-1879) MAK KA-1525 |
| Collection Type | Karya Akhir (KA) |
| Title | Pengaruh Kesadaran Pegawai Terhadap Keamanan Informasi Menurut Model HAIS-Q: Studi Kasus Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta |
| Author | Warda Yaziji; |
| Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2025 |
| Subject | Information Security |
| Location | FASILKOM-UI; |
| Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
|---|---|---|
| KA-1892 (Softcopy KA-1879) MAK KA-1525 | Indonesia | TERSEDIA |
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa pada tahun 2022, Indonesia mengalami 370,02 juta serangan siber. Sebagian besar dari serangan tersebut menyasar sektor administrasi pemerintahan, khususnya yang terkait dengan hubungan luar negeri. Sebagai bagian dari entitas pemerintah, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Imigrasi, menjadi fokus penelitian terkait masalah keamanan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan mengadopsi Model Knowledge, Attitude, dan Behavior (KAB), dengan penambahan fokus pada keamanan kerja dan variabel budaya keamanan. Tujuan penelitian adalah mengukur tingkat kesadaran pegawai terhadap keamanan informasi. Instrumen penelitian menggunakan The Human Aspects of Information Security Questionnaire (HAIS-Q) dan Security Culture Measure, dengan total 64 pernyataan. Sampel penelitian terdiri dari 265 pegawai Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta dari berbagai divisi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai sebesar 87,65% yang termasuk dalam kategori baik. Wawancara dengan pimpinan dilakukan untuk memvalidasi hasil penelitian. Temuan penelitian mencakup perilaku pegawai yang tidak rutin mengganti password, penggunaan wifi publik untuk pengiriman dokumen sensitif, serta enggan mengingatkan rekan kerja terkait tindakan yang berisiko. Variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku termasuk dalam kategori baik, sedangkan variabel budaya keamanan masuk dalam kategori rata-rata. Meskipun demikian, penelitian menyarankan perlunya program keamanan informasi untuk pegawai guna menjaga tingkat kesadaran keamanan informasi. Sosialisasi melalui seminar, webinar online, atau media sosial kantor dianggap sebagai solusi berdasarkan hasil penelitian.