Badan Kepegawaian Negara memiliki tugas dan fungsi sebagai pembina dan penyelenggara manajemen ASN secara nasional yang menggunakan teknologi informasi didalam pelaksanaannya. Terdapat 4,2 juta data ASN yang tersebar diseluruh Indonesia yang harus dijaga oleh BKN. Seiring dengan pertumbuhan pemanfaatan sistem informasi, turut berdampak pada meningkatnya risiko keamanan informasi. Dari Laporan Id-SIRTII/CC dan laporan internal BKN adanya peningkatan serangan siber yang ditujukan kepada BKN. Selain itu terdapat juga berbagai serangan yang terjadi seperti web defacement, phising, DDOS, hingga pencurian data pegawai serta masih adanya pegawai yang belum peduli terhadap keamanan informasi. Berdasarkan hal tersebut dibuatlah tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pengukuran tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai di BKN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan permasalahan dan rekomendasi peneltian serta pendekatan kuantitatif untuk mendapatkan data dari survei menggunakan kuisioner. Knowledge, Attitude, dan Behavior (KAB) yang diperluas dengan penambahan dimensi demografi responden dalam organisasi serta penambahan fokus area Manajemen aset SI/TI merupakan model pada penelitian ini. Kuisoner The Human Aspects of Information Security Questionnaire (HAIS-Q) dipilih untuk pengukuran yang ditambahkan fokus area Manajemen Aset SI/TI dengan total 75 pernyataan. Sampel penelitian berjumlah 356 responden yang tersebar di seluruh Indonesia berdasarkan penyebaran secara acak menggunakan media whatsapp. Hasil yang didapat dari pengukuran kuantitatif yang telah dilakukan diperoleh nilai tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai BKN sebesar 88,80% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut diadakan konfirmasi dan validasi melalui wawancara terhadap salah satu responden mengenai setiap fokus area penelitian sehingga didapatkan hasil bahwa setiap indikator pada fokus area yang ditanyakan dalam kuesioner dimengerti oleh responden. Masih terdapat kasus insiden keamanan informasi yang terjadi namun tidak mempengaruhi nilai pengujian dikarenakan insiden tersebut dilakukan oleh sekelompok individu saja. Berdasarkan hasil survei, demi mempertahankan Tingkat kesadaran keamanan informasi yang didapatkan saat ini dapat disimpulkan bahwa perlu terus dilakukan sosialisasi keamanan informasi terhadap pegawai BKN dengan mengimplementasikan program kesadaran keamanan informasi seperti penyampaian pesan melalui media sosial, pelaksanaan workshop secara luring dan daring, pembuatan buku pedoman keamanan informasi, dan mengadakan seminar dengan mengundang narasumber profesional di bidang keamanan informasi.