Call Number | KA-1970 (Softcopy KA-1956) MAK KA-1603 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Strategi Migrasi Sistem Lawas Genting dengan Arsitektur Monolitik ke Microservices: Studi Kasus PT XYZ |
Author | Michael Susanto; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2025 |
Subject | Legacy System Redesign |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-1970 (Softcopy KA-1956) MAK KA-1603 | Indonesia | TERSEDIA |
Peningkatan jumlah e-commerce yang cepat mendorong PT XYZ terus berinovasi dan menyesuaikan sistem untuk mendukung pembelanjaan baik secara luring maupun daring. Untuk mengakomodasi perkembangan bisnis yang cepat, sistem PT XYZ dituntut untuk juga cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis tersebut. PT XYZ memiliki sistem yang diberi nama kode Goblin, yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar. Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa sistem Goblin sebagai salah satu sistem lawas kritis memiliki permasalahan sulit dikelola dan diperbaharui. Setelah ditelusuri akar permasalahannya, didapatkan bahwa desain sistem Goblin belum optimal dan masih memiliki arsitektur monolitik, yang menyebabkan hingga saat ini strategi migrasi sistem Goblin masih sulit dirancang oleh PT XYZ. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang strategi migrasi sistem lawas genting yang memiliki arsitektur monolitik menuju ke arsitektur microservices. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran antara kualitatif dan kuantitatif. Proses penyusunan desain sistem Goblin dengan arsitektur microservices dilakukan berdasarkan literatur, yang kemudian divalidasi melalui wawancara baik dari sisi bisnis maupun teknikal. Di sisi lain, pengusulan roadmap dilakukan dengan menyebarkan kuesioner survei berdasarkan literatur di divisi teknologi PT XYZ untuk kemudian dianalisis strategi migrasi sistem Goblin. Hasil evaluasi menunjukkan sistem Goblin akan dibagi menjadi empat microservices utama dan urutan migrasi sistem dilakukan dari Inventory, Offer, Basket, dan Order secara berturut-turut. Kriteria microservices sebagai bagian dari strategi migrasi juga berhasil didefinisikan dengan mempertimbangkan familiaritas terhadap keseluruhan sistem di divisi teknologi PT XYZ melalui survei yang dilakukan. Sebagai rekomendasi, PT XYZ juga dapat memulai evaluasi lebih lanjut terkait perencanaan pembaharuan sistem secara berkala agar memudahkan pengelolaan sistem di masa mendatang.