Call Number | SK-2585 (Softcopy SK-2067) |
Collection Type | Skripsi |
Title | Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Switching Intention Pengguna dari Search Engine ke Short Video Platform sebagai Sumber Pencarian Informasi Wisata Berbasis Teori Push-Pull-Mooring: Studi Kasus TikTok |
Author | Elsa Giana Abigail Sitompul/ Yeira Putri Nandika; |
Publisher | Depok: Fasilkom UI, 2025 |
Subject | Search Engine |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
SK-2585 (Softcopy SK-2067) | TERSEDIA |
Search engine masih digunakan sebagai alat pencarian sampai saat ini dibuktikan dengan lebih dari 83% Generasi Z global masih mengaksesnya. Akan tetapi, pengalaman pencarian di search engine memberikan beban kognitif bagi penggunanya. Kehadiran short video platform, khususnya TikTok, mengubah pola pencarian informasi, terutama di kalangan Generasi Z. Fenomena pergeseran ini dibuktikan dengan 46% Generasi Z lebih memilih media sosial dibandingkan search engine dan diperkuat dengan 24% Generasi Z Indonesia memilih TikTok sebagai sumber informasi utamanya. Penelitian ini fokus pada informasi wisata karena sektor pariwisata merupakan penggerak ekonomi nasional yang terus beriringan dengan transformasi digital. Selain itu, 82% keputusan perjalanan wisata dilakukan oleh perempuan mengindikasikan perbedaan kebutuhan dan cara pemrosesan informasi wisata dengan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi switching intention pengguna dari search engine ke short video platform (TikTok) sebagai sumber pencarian informasi wisata dengan menggunakan teori Push-Pull-Mooring (PPM), khususnya di kalangan Generasi Z, serta menganalisis peran moderasi gender. Penelitian ini menggunakan mixed method yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tahap kuantitatif melibatkan 455 responden valid dan data dianalisis dengan PLS-SEM. Hasil kuantitatif menunjukkan bahwa search task, media richness, social influence, dan fear-of-missing-out signifikan berpengaruh positif terhadap switching intention pengguna dalam pencarian informasi wisata. Sementara itu, information overload, content novelty, personalized recommendation service, user generated content, dan prior habit tidak berpengaruh signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa gender signifikan memoderasi hubungan search task, media richness, dan prior habit, dengan switching intention pengguna. Selanjutnya, tahap kualitatif melibatkan 11 narasumber dan data dianalisis dengan thematic analysis. Hasil kualitatif menunjukkan temuan yang sejalan dengan hasil kuantitatif. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memperkaya penelitian switching intention dengan teori PPM dalam konteks pencarian informasi wisata oleh Generasi Z. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengelola dari TikTok agar dapat mempertahankan pengguna Generasi Z, pengelola dari search engine agar platform tetap relevan, dan pelaku industri pariwisata untuk menjangkau Generasi Z.