Perkembangan Revolusi Industri 4.0 menuntut perusahaan untuk meningkatkan kualitas usaha agar dapat tetap eksis. Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) yang efektif menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan organisasi untuk meningkatkan kapabilitas TI mereka dan mengelola praktik inovatif dengan baik serta tata kelola yang baik dapat memberikan keuntungan dan manfaat dalam meningkatkan kinerja bisnis bank. Dalam konteks ini, tata kelola TI yang efektif dapat membantu dalam mengidentifikasi prioritas TI yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Pengelolaan tata kelola TI yang baik juga sudah diatur dalam Peraturan Otoritas jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2022. bank Bengkulu sebagai bank daerah terbesar milik pemerintah propinsi Bengkulu harus terus meningkatkan kualitas layanan terutama dari sisi TI agar dapat bersaing dengan kompetitor. Namun permasalahan yang dhadapi oleh bank Bengkulu bahwa masih terdapat gap dalam pengelolaan TI sehingga belum maksimal baik dari sisi rencana strategis TI, proyek TI, manajemen risiko TI dan kebijakan TI, salah satu penyebabnya karena belum dilakukan evaluasi tata kelola TI. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tingkat kapabilitas tata kelola TI dan memberikan rekomendasi perbaikian proses TI bank Bengkulu. Pengukuran tingkat kapabilitas TI dalam penelitian ini mengacu pada kerangka kerja COBIT 2019. Metode penelitian ini menggunakan Mix Methods dengan pendekatan Design Exploratory dengan data primer yang bersumber dari wawancara dengan pejabat dan tim TI serta dokumen yang relevan seperti Rencana Bisnis Bank (RBB), RSTI, Laporan TI dan Audit TI. Sementara data sekunder didapatkan dari data pendukung seperti regulasi perbankan. proses pemetaan Objective Area yang sesuai dengan karakteristik Bank Bengkulu menggunakan toolkit COBIT 2019, penelitian ini menggunakan pendekatan Enterprise Goal dan Design Factor, serta mengaitkannya dengan ketentuan dalam SE OJK No. 24 Tahun 2023. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi (TKTI) Bank Bengkulu berada pada Level 2, yang mencerminkan proses yang telah terkelola namun belum optimal secara menyeluruh. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini memberikan rekomendasi perbaikan proses seperti penyusunan strategi TI yang lebih komprehensif, pemenuhan SDM TI yang kompeten, serta evaluasi KPI berbasis kinerja pegawai. Rekomendasi ini difokuskan pada sembilan Process Area utama, yaitu APO02, APO03, APO07, BAI02, BAI03, BAI04, DSS06, EDM03, dan EDM04. Perbaikan pada proses proses ini diharapkan dapat mendukung penguatan kebijakan dan rencana strategis Bank Bengkulu dalam upaya peningkatan tata kelola TI yang efektif dan berkelanjutan.