Call Number | KA-229 (Softcopy KA-226) |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Analisis model penerimaan pengguna dengan model UTAUT : studi kasus e-Learning Program Vokasi Universitas Indonesia |
Author | Thesa Adi Purwanto; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2011 |
Subject | User Acceptance model |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-229 (Softcopy KA-226) | Indonesia. | TERSEDIA |
Program Vokasi Universitas Indonesia mulai menerapkan pembelajaran secara online menggunakan SCeLE di semester Genap 2010/2011. Keberhasilan penggunaan e-Learning di Program Vokasi Universitas Indonesia akan dapat diraih apabila penggunaan e-Learning dapat diterima oleh mahasiswa Program Vokasi Universitas Indonesia, sehingga diperlukan kajian dan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam menggunakan e-Learning tersebut. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan mahasiswa pengguna e-Learning dengan menggunakan Model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) yang dimodifikasi. Penelitian yang dilakukan menggunakan data dari 281 responden mahasiswa Program Vokasi Universitas Indonesia. Untuk menguji keterkaitan antar variabel akan dilakukan pengujian dengan menggunakan Structural Equation Model – SEM menggunakan program VisualGSCA. Variabel-variabel tersebut selanjutnya akan dianalisis dengan menambahkan variabel moderator yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel sesuai dengan model UTAUT. Variabel moderator jenis kelamin dipilih karena penelitian ini dilakukan di lingkungan sekolah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Performance Expectancy (PE) terhadap Behavioral Intention (BI) lebih kuat pada pria dibanding wanita. Hal ini berarti bahwa pria lebih berorientasi pada penyelesaian pekerjaan (kecepatan penyelesaian pekerjaan/tugas) daripada wanita. Pengaruh Effort Expectancy (EE) terhadap Behavioral Intention (BI) lebih kuat pada wanita daripada pada pria. Hal ini berarti bahwa mahasiswa wanita lebih berorientasi pada proses, di mana suatu sistem atau teknologi akan mudah dioperasikan setelah dipelajari sebelumnya dengan baik.