Bersamaan dengan perkembangan dibidang teknologi yang terus meningkat, hal ini mendukung kemajuan teknologi informasi. Teknologi yang meningkat secara tidak langsung merubah kultur dalam berkomunikasi dan berbisnis. Berbisnis kini dapat dilakukan lewat media elektronik atau internet dikenal dengan nama e-commerce. Pertumbuhan e-commerce diindonesia beberapa tahun belakangan meningkat, ditandai dengan banyaknya muncul e-commerce baru. Namun demikian, beberapa kendala juga dihadapi dalam bidang e-commerce khususnya dalam hal pembayaran online. Pengguna e-commerce lebih suka menggunakan metode pembayaran lain seperti cash on delivery (COD) atau transfer antar bank. Hal ini menimbulkan minat penasaran untuk meneliti lebih jauh faktor apakah yang mempengaruhi penggunaan layanan pembayaran online pada e-commerce. Penelitian ini mengintegrasikan antara model technology acceptance model (TAM) dan theory planned behavior (TPB) dengan penambahan variabel lain seperti trust kedalam model kerangka pikir. Data diambil dari melalui survei yang dilakukan pada pengguna e-commerce dengan proses sampling 278 responden. Perkiraan tingkat kesalahan pengambilan sebesar 6%. Teknik pengolahan data menggunakan structural equation model (SEM) dibantu dengan tools Lisrel. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kemudahan dalam penggunaan, kepercayaan, sikap dan persepsi kontrol perilaku menjadi faktor positif yang mempengaruhi niat penggunaan layanan pembayaran online. Dengan adanya kepercayaan serta kemudahan dalam penggunaan hal ini dipercaya merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan niat penggunaan layanan pembayaran online.