Penelitian dan analisa terhadap pengenalan wajah atau pengenalan objek tiga dimensi telah meningkat tajam secara signifikan selama beberapa tahun belakangan ini. Suatu sistem pengenalan objek tiga dimensi yang baik harus mampu mengenali objek dengan berbagai variasi cirinya dalam sudut pandang atau sudut pengamatan, pencahayaan serta ekspresi. Karena sudut pengamatan merupakan salah satu variasi ciri yang diperlukan dalam sistem pengenalan objek tiga dimensi, maka dilakukan pengembangan serta penelitian terhadap sistem penentuan sudut pandang dan objek tiga dimensi, dengan harapan agar komputer juga dapat mengenali ciri sudut pandang atau sudut pengamatan dari suatu obyek tiga dimensi. Sistem penentuan sudut pandang dari obyek tiga dimensi dikembangkan dengan dua tahap, taiyu tahap transformasi data yang menggunakan metode principal component analysis atau karhunen-loeve transformated technique, serta tahap klasifikasi dengan menggunakan metode nearest feature line, yang melakukan generalisasi ciri-ciri sudut pandang. Adapun tahap transformasi data dengan fully principal component analysis (fully PCA) dan partially principal component analysis (partially PCA). Pada penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini, kedua transformasi data digunakan dengan maksud untuk membandingkan keduanya. Beberapa uji coba dilakukan terhadap sistem penentuan sudut pandang ini dengan tujuan untuk mengetahui akurasi pengenalan sistem terhadap sudut pandang suatu objek tiga dimensi. Uji coba yang dilakukan diantaranya uji coba citra acuan, uji coba presentase proporsi kumulatif, serta uji coba transformasi data. Dari semua uji coba yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan serta penelitian terhadap sistem penentuan sudut pandang obyek tiga dimensi yang menggunakan metode nearest feature line ini berhasil dengan baik, dengan akurasi pengenalan tertinggi sebesar 93, 75%. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa penambahan jumlah ekpresi dari wajah serta penambahan proporsi kumulatif mempengaruhi akurasi pengenalan sistem. Pengembangan sistem penentuan sudut pandang lebih lanjut diharapkan agar dapat meningkatkan pengenalan sudut pandang dengan varisasi sudut elevasi dan jaraknya.