Indonesia memiliki Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) Nasional atau National Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Sejalan dengan Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara nomor 1 tahun 2024 Tentang Pengelolaan Insiden Siber bahwa TTIS Nasional melakukan kegiatan Pembangunan Program berbagi pengetahuan atau pengalaman terkait dengan penanganan insiden siber kepada seluruh Tim Tanggap Insiden Siber yang teregistrasi. Saat ini belum ada program berbagi pengetahuan atau pengalaman terkait penanganan insiden siber kepada TTIS yang teregistrasi sehingga keterampilan personil tidak merata dan target penanganan insiden tidak tercapai. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apa saja faktor untuk menilai kesiapan Implementasi Manajemen Pengetahuan pada TTIS Nasional, bagaimana model pengukuran kesiapan implementasi manajemen pengetahuan pada TTIS Nasional, dan berapa tingkat kesiapan implementasi manajemen pengetahuan pada TTIS Nasional. Tujuan penelitian ini adalah memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesiapan implementasi manajemen pengetahuan pada TTIS Nasional Indonesia yang sesuai dengan proses penanganan insiden siber. Perancangan model dilakukan dengan menambahkan indikator pada penelitian sebelumnya. Metodologi yang digunakan yaitu kuantitatif, menggunakan tools SmartPLS 4 masing-masing indikator melalui uji validitas dan reliabilitas. Metode pengujian yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada 114 orang pengelola TTIS Nasional dan 17 orang perwakilan TTIS organisasi. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 16 indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat kesiapan implementasi manajemen pengetahuan pada TTIS Nasional. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan skala Rao, TTIS Nasional berada pada level 4 yang berarti sudah lebih dari siap. Selanjutnya, penelitian ini memberikan rekomendasi yang digunakan untuk pengembangan program berbagi pengetahuan atau pengalaman terkait dengan penanganan insiden siber kepada seluruh Tim Tanggap Insiden Siber yang teregistrasi oleh TTIS Nasional. Penelitian selanjutnya dapat berfokus pada penyusunan strategi untuk penguatan setiap indikator dan penilaian keberhasilan implementasi atau kematangan implementasi manajemen pengetahuan pada organisasi TTIS Nasional.