Call Number | KA-1954 (Softcopy KA-1941) MAK KA-1587 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Analisis Tingkat Kesiapan Implementasi Manajemen Pengetahuan: Studi Kasus Sekolah Tinggi Meteorologi Klimtologi Dan Geofisika |
Author | Jihan Nur Ramdhani; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2025 |
Subject | Knowledge management |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-1954 (Softcopy KA-1941) MAK KA-1587 | Indonesia | TERSEDIA |
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) adalah perguruan tinggi kedinasan di bawah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang bertugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasional, mencakup pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan. Sesuai dengan fungsinya, STMKG wajib mengembangkan sivitas akademika melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Namun, Laporan Evaluasi Diri (LED) mengungkap rendahnya persentase dosen yang mampu menghasilkan penelitian bereputasi internasional, kurangnya tenaga pendidik terampil, dan tidak adanya regulasi yang mengatur penyimpanan serta berbagi pengetahuan. Kondisi ini menunjukkan perlunya penerapan manajemen pengetahuan (MP), sejalan dengan program reformasi birokrasi BMKG. Untuk menghindari kegagalan penerapan, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengukur tingkat kesiapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan STMKG dalam menerapkan MP dan memberikan rekomendasi peningkatannya. Langkah penelitian mencakup penyusunan model kesiapan MP, pengukuran kesiapan, analisis hasil pengukuran, dan penyusunan rekomendasi. Model kesiapan dirancang berdasarkan enam aspek keberhasilan MP, yaitu individu, organisasi, manajemen dan strategi, budaya, teknologi, dan lingkungan fisik. Pembobotan aspek dan faktor dilakukan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Pengumpulan data didapatkan melalui kuesioner kepada dosen, tenaga kependidikan, dan taruna. Tingkat kesiapan diukur menggunakan skala Rao, dengan hasil keseluruhan sebesar 76%, yang menunjukkan kategori "siap" tetapi memerlukan peningkatan pada beberapa faktor. Faktor prioritas yang perlu ditingkatkan adalah struktur organisasi. Rekomendasi mencakup desentralisasi pengambilan keputusan, pemberian penghargaan, dan penyusunan peraturan MP yang sesuai regulasi nasional dan BMKG, peningkatan kualitas SDM.