Dalam era informasi yang penuh dengan kompetisi saat ini, dunia bisnis menghadapi tantangan dalam hal efisiensi biaya, peningkatan produktifitas dan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Salah satu usaha yang banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan menerapkan E-Procurement. E-Procurement adalah suatu aplikasi yang berfungsi untuk memfasilitasi proses pengadaan barang dan jasa secara on-line menggunakan protocol TCP/IP, secara secure dan authorize. Sistem ini terpadu sedemikian rupa ke seluruh fungsi perusahaan sehingga setiap aktifitas pengadaan akan termonitor secara transparan dan tepat waktu. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai industri banyak menggunakan E-Procurement ini sebagai suatu solusi dan strategi untuk meningkatkan daya saing perusahaannya, seperti industri manufaktur dan industri telekomunikasi. Untuk mengimplementasikan E-Procurement ini, diperlukan suatu biaya investasi yang tidak sedikit, sehingga diperlukan suatu justifikasi yang tepat bagi manajmen sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Sedangkan disisi lain perusahaan - perusahaan tersebut tidak mudah untuk mengidentikasi potensi-potensi manfaat (benefit) apa saja yang dapat diperoleh dari implementasi E-Procurement tersebut serta bagaimana metode dan asumsi yang tepat untuk digunakan dalam mengkuantifikasikan potensi-potensi manfaat tersebut ke dalam perhitungan nilai-nilai ekonomis perusahaan. Tesis ini bertujuan untuk menggali secara lebih mendalam mengenai aspek-aspek implementasi dari suatu pengembangan E-Procurement dari suatu jenis industri, dalam hal ini industri manufaktur dan industri telekomunikasi. Selanjutnya untuk mengkaji potensi-potensi manfaat ekonomis potensi manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari implementasi E-Procurement tersebut, baik yang bersifat industry specific maupun yang bersifat general, dan akhirnya dapat dibuat suatu model yang secara umum dapat digunakan untuk justifikasi investasi implementasi E-Procurement pada sektor industri. Metode yang digunakan adalah metode Information Economics dengan melakukan beberapa assessment, studi dan justifikasi solusi dengan aktifitas bisnis dan kemudian melakukan kuantifikasi manfaat. Implementasi E-Procurement ini mampu menekan biaya pengadaan per transaksi hingga 24 % dan Skor Information Economics untuk proyek ini adalah 37,49.