Pengarang | Budhitama Subagdja; |
Barcode | 0322120001059681 |
Pembimbing 2 | Bobby A. Nazief; Sri Hartati |
Tahun buku | 2000 |
Barcode RFID baru | 11823956 |
Tahun Angkatan | 1996 |
Progam Studi | MIK |
Lokasi | FASILKOM-UI; |
Tanggal Datang | 23/01/2001 |
Abstrak Indonesia |
Tesis ini membahas tentang penggunaan sistem multiagent yang bersifat adaptif untuk identifikasi strategi pembelajaran. Sistem pengindentifikasi strategi pembelajaran sendiri merupakan bagian dari lingkungan pembelajaran MELATI yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa sekolah menengah dengan meningkatkan kemapuan belajar swa-atur atau self-regulated learning. Salah satu cara yang digunakan dalam MELATI yntuk meningkatkan kemampuan belajar seperti itu adalah dengan mengajarkan penggunaan strategi pembelajaran ayng tepat. Sistem Multiagent adaptif tersebut digunakan untuk membantu para pakar kongnitif maupun guru dalam menyusun basis aturan dari sistem pengindentifikasi strategi pembelajaran . Berbeda dengan rancangan sistem sebelumnya, basis pengetahuan dibangun dengan cara proses pembelajaran menggunakan sampel yang didapat dari lapangan. Guru atau pakar kognitif tidak perlu mendiskripsikan basis aturan secara lengkap, melainkan cukup dengan memberikan sejumlah contoh kepada sistem. Selain kemampuan adaptasi terhadap basis aturan dengan pembelajaran tersebut, rancangan sistem multiagent juga bersifat fleksibel sehingga penambahan atau modifikasi modul dapat dilakukan dengan mudah dan tidak perlu mengganggu pengetahuan sebelumnya. Fleksibilitas ini dimungkinkan karena proses pengambilan keputusan maupun pembelajaran dilakukan secara tersebar dan terdesentrasilasi dalam sejumlah unit otonom yang disebtu agent. Dari ujicoba yang dilakukan, sistem multiagent tersebut mampu menghasilkan aturan resolusi konflik yang memiliki kemampuan resolusi konflik sesuai dengan jumlah data pelatihan yang digunakan. Akan tetapi dijumpai pula masalah-masalah tertentu seperti kontradiksi serta proses spesialisasi yang berlebihan yang menyebabkan sistem tidak mampu meningkatkan kemampuan identifikasi meskipun dilakukan pembelajaran yang lebih banyak. Dalam tulisan ini karakterisktik dari kemampuan identifikasi akibat pembelajaran, kendala kontradiksi, kekurangan algoritma dan cara mengatasinya akan dibahas secara mendalam. |
Judul | Sistem multiagent adaptif untuk identifikasi strategi pembelajaran |
Tgl Pemasukan | Jan.23, 2001 |
Asal | MIK |
NPM | 3096062277 |
Subjek | Learning strategies |
Fisik | x, 199 hlm.;il; 27 cm. |
Bahasa | Indonesia |
Penerbitan | Jakarta: Pascasarjana, MIK-FASILKOM UI, 2000 |
No. Panggil | T-0197 |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
T-0197 | TERSEDIA |
Tesis ini membahas tentang penggunaan sistem multiagent yang bersifat adaptif untuk identifikasi strategi pembelajaran. Sistem pengindentifikasi strategi pembelajaran sendiri merupakan bagian dari lingkungan pembelajaran MELATI yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa sekolah menengah dengan meningkatkan kemapuan belajar swa-atur atau self-regulated learning. Salah satu cara yang digunakan dalam MELATI yntuk meningkatkan kemampuan belajar seperti itu adalah dengan mengajarkan penggunaan strategi pembelajaran ayng tepat. Sistem Multiagent adaptif tersebut digunakan untuk membantu para pakar kongnitif maupun guru dalam menyusun basis aturan dari sistem pengindentifikasi strategi pembelajaran . Berbeda dengan rancangan sistem sebelumnya, basis pengetahuan dibangun dengan cara proses pembelajaran menggunakan sampel yang didapat dari lapangan. Guru atau pakar kognitif tidak perlu mendiskripsikan basis aturan secara lengkap, melainkan cukup dengan memberikan sejumlah contoh kepada sistem. Selain kemampuan adaptasi terhadap basis aturan dengan pembelajaran tersebut, rancangan sistem multiagent juga bersifat fleksibel sehingga penambahan atau modifikasi modul dapat dilakukan dengan mudah dan tidak perlu mengganggu pengetahuan sebelumnya. Fleksibilitas ini dimungkinkan karena proses pengambilan keputusan maupun pembelajaran dilakukan secara tersebar dan terdesentrasilasi dalam sejumlah unit otonom yang disebtu agent. Dari ujicoba yang dilakukan, sistem multiagent tersebut mampu menghasilkan aturan resolusi konflik yang memiliki kemampuan resolusi konflik sesuai dengan jumlah data pelatihan yang digunakan. Akan tetapi dijumpai pula masalah-masalah tertentu seperti kontradiksi serta proses spesialisasi yang berlebihan yang menyebabkan sistem tidak mampu meningkatkan kemampuan identifikasi meskipun dilakukan pembelajaran yang lebih banyak. Dalam tulisan ini karakterisktik dari kemampuan identifikasi akibat pembelajaran, kendala kontradiksi, kekurangan algoritma dan cara mengatasinya akan dibahas secara mendalam.