Tidak ada review pada koleksi ini: 15753
ABSTRAK
Perangkat lunak open source (PLOS) telah menjadi salah satu alternatif
bagi organisasi yang tidak ingin membangun perangkat lunak dari awal dan
dengan biaya terjangkau. Tetapi, agar dalam jangka panjang tidak ada masalah
yang berarti, suatu organisasi yang ingin menggunakan PLOS harus mengambil
inisiatif untuk memastikan kualitas PLOS dengan melakukan pengkajian terhadap
kualitas PLOS tersebut menggunakan suatu teknik pengukuran. Karena PLOS
menyediakan source code-nya secara publik, maka desain perangkat lunak dapat
dijadikan acuan untuk mengukur kualitas dari PLOS. Pengukuran kualitas desain
perangkat lunak merupakan pengukuran tidak langsung (indirect measures) yang
dapat dilakukan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas. Pada
pemrograman berorientasi objek, pengukuran Object-Oriented (OO) metrics dapat
mengukur kualitas desain perangkat lunak. Dengan semakin meluasnya
pemakaian pemrograman berorientasi objek termasuk di kalangan komunitas open
source, maka diperlukan analisa yang lebih mendalam terhadap penggunaan OO
metrics, terutama sekali pemilihan subset OO metrics yang dapat secara efektif
memenuhi tujuan dari kebutuhan pengkajian kualitas perangkat lunak.
Tesis ini menganalisa dan memvalidasi model kualitas reduced-set dari
OO metrics, yaitu model Orthogonal OO, dilihat dari tingkat efektifitasnya
terhadap pengkajian kualitas dari PLOS. Efektif pada penelitian ini berarti model
yang dipakai yang menggunakan prinsip orthogonalitas dalam mereduksi OO
metrics, dapat memprediksi kualitas dari PLOS dengan cukup akurat, apabila
dibandingkan dengan penggunaan keseluruhan set dari OO metrics. Validasi yang
dilakukan pada penelitian ini juga ditujukan untuk menguji Orthogonal OO dalam
sebuah lingkungan pengembangan PLOS. Validasi empirik akan dilakukan
terhadap model kualitas Orthogonal OO menggunakan model kualitas yang
mengidentifikasi fault-proneness, yang diturunkan dari data pengukuran OO
metrics suatu PLOS yaitu Mozilla. Validasi juga menggunakan hasil akhir
penelitian terhadap Mozilla, yang menerangkan pengaruh masing-masing metrik
dari suatu set OO metrics terhadap fault-proneness sistem perangkat lunak open
source tersebut.
Tiga PLOS dipilih dengan karakteristik yang sesuai dengan Mozilla. Pada
data pengukuran OO metrics ketiga PLOS yang dipilih, dilakukan analisis statistik
korelasi dan regresi linier multivariat dari model Orthogonal OO. Hasil analisis
model tersebut, yang diinterpretasikan menjadi tingkat klasifikasi kualitas dari
tiga PLOS yang dipilih, kemudian dibandingkan dengan peringkat kualitas ketiga
PLOS tersebut, yang merupakan hasil dari analisis menggunakan model kualitas
dan hasil akhir penelitian terhadap Mozilla. Dari perbandingan yang dilakukan,
didapatkan bahwa hasil analisis model reduced-set dari OO metrics, yaitu
Orthogonal OO, dari ketiga PLOS sesuai dengan hasil analisis ketiga PLOS
menggunakan model kualitas Mozilla. Begitu pula hasil analisis dari ketiga PLOS
yang menggunakan hasil akhir penelitian terhadap Mozilla. Oleh karenanya, pada
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model Orthogonal OO dapat digunakan
vii
sebagai model reduced-set dari OO metrics yang efektif dalam memprediksi
kualitas PLOS.
Kata Kunci: Rekayasa Perangkat Lunak, Pengkajian Kualitas Perangkat Lunak,
Object-Oriented Metrics, Perangkat Lunak Open Source.
xiii+ 97 halaman; 16 gambar; 24 tabel; 3 lampiran
Daftar Acuan: 20 (1990-2005)