Library Automation and Digital Archive
LONTAR
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia

Pencarian Sederhana

Find Similar Add to Favorite

Call Number KP-0834 (Softkopi KP-401) (SCKP-Surat)
Collection Type Kerja Praktek (KP)
Title Pengembangan Sistem Computer Aided Manufacturing (CAM) Berbasis Model Faset 3D Penghindaran Interferensi untuk Pemesinan 5 Axis
Author Priadhana Edi Kresnha;
Publisher Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 2007
Subject
Location FASILKOM-UI;
Lokasi : Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer
Nomor Panggil ID Koleksi Status
KP-0834 (Softkopi KP-401) (SCKP-Surat) TERSEDIA
Tidak ada review pada koleksi ini: 20636
Sistem CAM (Computer Aided Manufacturing) merupakan sebuah bagian yang tidak terlepaskan dalam proses manufaktur. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara rancangan yang dihasilkan melalui CAD (Computer Aided Design) dengan mesin pahat, contohnya adalah mesin CNC (Computer Numerically Controlled). Meningkatnya kompleksitas rancangan produk dan kualitas dari produk manufaktur yang harus dihasilkan menuntut sebuah sistem CAM yang handal dengan biaya / harga terjangkau, sehingga dapat dimiliki oleh seluruh instansi, terutama instansi pendidikan dan penelitian yang bergerak di bidang manufaktur. Salah satu bagian penting dan harus ada dalam sebuah sistem CAM adalah pendeteksian dan penghindaran interferensi (gouging) antara pahat dengan model. Kehandalan dari sistem CAM yang sedang dikembangkan ini terletak pada kecepatan dan keakuratan metode pendeteksian dan penghindaran interferensi tersebut. Dalam kerja praktik ini, diimplementasikan metode pendeteksian dan penghindaran interferensi untuk pemesinan 5 axis. Dalam pemesinan 5 axis, vektor orientasi mata pahat yang bergerak sepanjang lintasan pada sebuah material tidak hanya berposisi tegak sejajar sumbu z, namun vektor orientasi pahat sesuai dengan vektor normal titik pada bidang yang sedang dilalui oleh pahat. Penyesuaian ini menyebabkan besar dan bentuk daerah kemungkinan interferensi pahat terhadap model berubah-ubah, menyesuaikan dengan perubahan arah vektor orientasi pahat tersebut. Kemudian penghindaran interferensi dilakukan pada daerah kemungkinan interferensi. Hal ini akan mempercepat perhitungan, sebab pengecekan untuk penghindaran interferensi tidak dilakukan terhadap seluruh bagian model, namun hanya pada daerah kemungkinan interferensi yang telah dicari. Hasil akhir dari proses pendeteksian dan penghilangan interferensi adalah titik-titik lintasan pahat yang bebas interfensi untuk pemesinan 5 axis.