Pemberian tanda air digital adalah suatu metode komunikasi dimana suatu informasi disisipkan secara langsung dan tak terlihat secara kasat mata (imperceptibly) ke dalam suatu data digital. Algoritma pemberian tanda air video digital berbasis korelasi dapat dilakukan pada ranah spasial dan frekuensi. Pada pemberian tanda air video digital, detektor yang blind akan mengurangi cost (memori dan waktu) untuk pendeteksian dan ekstraksi tanda air. Tanda air yang telah disisipkan diharapkan robust (tahan) terhadap serangan sehingga tanda air dapat diperoleh kembali dari data bertanda air meskipun data tersebut telah diproses, disalin atau didistribusi ulang. Penelitian yang dilakukan dalam tesis ini bertujuan untuk membuat skema pemberian tanda air video digital dengan menggabungkan SVD dan DWT. Penggabungan kedua teknik tersebut diharapkan akan menghasilkan skema yang robust dan imperceptible serta mempunyai detektor yang blind/semi-blind. Skema pemberian tanda air video digital yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan metode DWT-SVD untuk detektor yang semi-blind dan metode SVD untuk detektor yang blind. Kedua metode ini mempunyai tingkat imperceptibility dan robustness yang berbeda, dipengaruhi oleh teknik dan lokasi penyisipan. Hasil eksperimen dan analisis menunjukkan bahwa: (1) skema yang diusulkan menyebabkan tanda air robust terhadap JPEG, JPEG2000, sharpening, projective-cylinder, wiener filtering, dan copy attack, (2) imperceptibility video bertanda air hasil skema I berkisar pada rentang 28,05dB – 42,3dB sedangkan hasil skema II untuk penyisipan pada nilai singulir ke-13, 15, 17 dan19 mempunyai rentang PSNR 30,93dB – 93,42dB, (3) PSNR tidak sesuai digunakan untuk mengevaluasi imperceptibility video digital, (4) robustness tanda air pada skema berbasis SVD lebih rendah dibandingkan skema berbasis DWT-SVD.