Penggunaan teknologi e-commerce untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi topik penting dalam riset sistem informasi dewasa ini. Penelitian ini difokuskan pada UKM karena UKM di Indonesia mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pengembangan potensi pada sektor UKM dapat mencapai nilai maksimal jika peranan teknologi informasi pada umumnya, dan penerapan teknologi e-commerce pada khususnya dapat disertakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) Apa saja perbedaan karakteristik antara UKM yang telah mengadopsi teknologi e-commerce dibandingkan dengan UKM yang belum atau tidak mengadopsinya. (2) Faktor apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi e-commerce oleh UKM. Penelitian dilakukan dengan model gabungan antara model adopsi inovasi Rogers yang telah dipakai dalam beberapa penelitian serupa sebelumnya dikombinasikan dengan beberapa faktor yang paling sering menjadi penelitian untuk UKM di Indonesia. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner survei kepada responden. Penyusunan kuesioner diarahkan pada faktor kombinasi yang telah disusun. Dari jawaban hasil survei yang terkumpul dilihat perbandingan antara UKM yang telah mengadopsi e-commerce dengan yang tidak mengadopsi e-commerce, pengolahan data dilakukan menggunakan teknik pengujian Mann-Whitney U-Test yang merupakan salah satu teknik dalam metode analisa statistik non parametrik dengan dua sampel independen. Dengan teknik tersebut diuji tingkat perbedaan pendapat responden antara yang telah mengadopsi e-commerce dengan yang belum atau tidak mengadopsi e-commerce. Jika terdapat perbedaan yang cukup signifikan, maka faktor tersebut dianggap berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi e-commerce, namun jika sebaliknya, maka faktor tersebut dianggap tidak siginifikan. Dalam penelitian ini ditemukan satu faktor yang terbukti memiliki tingkat signifikansi sangat tinggi dalam mempengaruhi adopsi e-commerce pada UKM yakni faktor sumber daya dan kesiapan organisasi. Selain itu juga diperoleh bukti bahwa kelima faktor lainnya menunjukkan tingkat signifikansi cukup baik.