Tidak ada review pada koleksi ini: 35085
Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk mendukung proses bisnis dan mengelola sumber daya perusahaan. Sistem ini menawarkan tercapainya keuntungan strategik dan perbaikan operasional, bahkan dapat menciptakan keuntungan kompetitif bagi perusahaan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan Multi-Factor Enterprise System Methodology yang merupakan pendekatan dalam implementasi sistem ERP. Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan terkait implementasi ERP baik terhadap peneliti maupun praktisi. Ada dua teori penting yang menunjang dalam penelitian ERP, yaitu: variance dan process theory. Pada penelitian ini, kedua pendekatan tersebut digabung menjadi hybrid approach
untuk mengusulkan Multi-Factor Enterprise System Methodology yang mencakup key success factors (KSFs) dan lima tahapan dalam ERP implementation life cycle. Tahapantahapan dalam pengembangan metodologi ini adalah: (1) mengidentifikasi KSFs yang berpengaruh terhadap kesuksesan implementasi sistem ERP; (2) mengusulkan model
kesuksesan implementasi ERP; (3) menentukan bobot dari masing-masing KSFs dalam kaitannya dengan kesuksesan implementasi ERP; (4) mengusulkan pendekatan implementasi ERP; (5) mengembangkan metodologi sebagai pendekatan dalam implementasi sistem ERP, (6) melakukan evaluasi terhadap metodologi yang diusulkan dengan menggunakan theoretical, Sessions’ metrics performance, dan system complex approach. Di Indonesia, 255 perusahaan sudah mengimplementasikan sistem ERP. Terdapat 277 responden dari 37
perusahaan yang mewakili 10 sektor industri ikut terlibat dalam penelitian ini. Tingkat respon dalam penelitian ini adalah 39.75% dari 700 kuesioner yang disebarkan. Terkait dengan tujuan penelitian ini, pertama-tama 20 KSFs yang berpengaruh terhadap kesuksesan
implementasi ERP sudah diidentifikasi. Kedua, diusulkan model kesuksesan implementasi ERP, yang terdiri dari lima dimensi, yaitu: system quality, information quality, service quality, tactical dan strategical impact. Setiap dimensi memiliki beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kesuksesan implementasi ERP. Ketiga, 20 KSFs yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan bobotnya dalam kaitannya dengan kesuksesan implementasi ERP. Dari 20 KSFs tersebut, terdapat 5 KSFs yang memiliki korelasi paling signifikan terhadap kesuksesan implementasi ERP, yaitu: (1) Communication (ρ = 0.678), (2) Top management support (ρ = 0.567), (3) Culture readiness (ρ = 0.548), (4) Strong ERP product (ρ = 0.545), (5) Organization maturity level (ρ = 0.545). Keempat, mengusulkan pendekatan dan metodologi implementasi ERP yang menggabungkan antara KSFs dan lima tahapan
dalam ERP implementation life cycle. Berdasarkan formal definition of criticality indicator, ditemukan bahwa development implementation plan adalah aktivitas yang paling kritikal dan project formulation adalah tahapan yang paling kritikal dalam metodologi implementasi yang
diusulkan. Terakhir, tiga pendekatan digunakan dalam mengevaluasi Multi-Factor Enterprise System Methodology. Berdasarkan evaluasi ini, kelebihan metodologi yang disusulkan dalam penelitian ini terletak pada taxonomy completeness, process completeness, maturity model,
vendor neutrality, dan business focus; sementara kelemahannya terletak pada complexity, practice guidance, governance guidance, time to value dan reference model.