Library Automation and Digital Archive
LONTAR
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia

Pencarian Sederhana

Find Similar Add to Favorite

Pengarang Khairul Fikri Alam;
Kata Kunci Internet, Departement Kelautan dan Perikanan, Technology Acceptance Model, Model Persamaan Struktural
Pembimbing 2 Dana Indra Sensuse
Tahun buku 2010
Barcode RFID baru 11842929
Progam Studi Magister Teknologi Informasi (MTI)
Tahun Angkatan 2006
Lokasi FASILKOM-UI;
Tanggal Datang 16/03/2012
Abstrak Indonesia
ABSTRAK

Semakin ketatnya persaingan bisnis saat ini, maka perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, peran teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam upaya menghasilkan daya saing yang tinggi. Penggunaan TI untuk pengadaan barang / jasa ini dikenal dengan sebutan e-proc. e-proc adalah pemilihan rekanan untuk pengadaan barang/jasa yang menggunakan internet. Dengan adanya eproc, waktu yang disediakan oleh pihak yang mengadakan procurement dapat dipergunakan dengan efektif oleh pihak rekanan yang ingin ikut ambil bagian dalam proses tersebut. Selain itu informasi akan tersebar lebih luas. Apalagi mengingat ada kontraktor yang letaknya cukup jauh dan sulit ditempuh dalam waktu singkat. Data penelitian ini dikumpulkan dari 200 responden, para pegawai pada Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai pengguna internet di organisasi pemerintah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Model Persamaan Struktural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konstruk dalam TAM, dan hubungan yang paling kuat antara variabel attitude toward using terhadap behavioral intention to use. Disarankan kepada pihak Departemen Kelautan dan Perikanan untuk memperhatikan faktor motivasi para pegawai dan sikap mereka terhadap penggunaan e-procurement system, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan workshop atau seminar-seminar yang berkaitan dengan teknologi dan informasi, sehingga dapat dibentuk sikap positif atas diri pegawai dalam mempersepsikan e-procurement system sebagai sebuah alat yang dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam melakukan proses lelang.

Judul Analisis penerimaan e-procurement system pada dinas kelautan dan perikanan
Tgl Pemasukan 16 Maret 20
NPM 0606026156
Abstrak English
ABSTRAK

ABSTRACT Nama : Khairul Fikri Alam Study Programs : Magister Information Technology Title : Acceptance Analysis E-Procurement system to the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. Increasing the currently high business competitiveness, so the companies is needed to work more effectively and efficiently. Therefore, role of information and technology is very needed in order to result highly competitive competency. The use of information and technology for procurement of goods or services is known as eprocurement. e-procurement is the choose of business partner to procurement of goods or services by using internet. With e-procurement, the available time that be given by the procurement management can be used by business partner effectively who wants to follow procurement process. The beside, information will be widespread. More ever, considering there are contractors that lived far inland so it is difficult to be reached in short time. Data of this study was collected from 200 respondents, who are employees of the Department of Marine and Fisheries, as internet users in a government organization. Data analysis was performed by using the Structural Equation Model. The result of this study indicate that there are significant influences among construct variables in TAM, and it is the most significant relation between attitude toward using variable toward behavioral intention to use variable. It‘s recommended for Department of Marine and Fisherie to attetion pay motivation factor of the employees and their attitude on using of e-procurement system, the thing will be able by workshop or traning pertaining to information and technology, so that be formed positive attitude for employees in perceiving eprocurement system as a tool that be able create efficiency and effectivity in procurement process. Keywords : Internet, Department of Marine and Fisheries, Technology- Acceptance Model, Structural Equation Model

Penguji 2 Budi Yuwono
Fisik xiii, 70 hlm. + lamp. : ill. ; 30 cm.
Bahasa Indonesia
Lulus Semester Ganjil 2010
Penerbitan Depok: Fasilkom UI, 2010
Penguji 1 Achmad Nizar Hidayanto
No. Panggil T-0969 (Softcopy T-678)
Lokasi : Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer
Nomor Panggil ID Koleksi Status
T-0969 (Softcopy T-678) TERSEDIA
Tidak ada review pada koleksi ini: 35680
ABSTRAK

Semakin ketatnya persaingan bisnis saat ini, maka perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, peran teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam upaya menghasilkan daya saing yang tinggi. Penggunaan TI untuk pengadaan barang / jasa ini dikenal dengan sebutan e-proc. e-proc adalah pemilihan rekanan untuk pengadaan barang/jasa yang menggunakan internet. Dengan adanya eproc, waktu yang disediakan oleh pihak yang mengadakan procurement dapat dipergunakan dengan efektif oleh pihak rekanan yang ingin ikut ambil bagian dalam proses tersebut. Selain itu informasi akan tersebar lebih luas. Apalagi mengingat ada kontraktor yang letaknya cukup jauh dan sulit ditempuh dalam waktu singkat. Data penelitian ini dikumpulkan dari 200 responden, para pegawai pada Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai pengguna internet di organisasi pemerintah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Model Persamaan Struktural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konstruk dalam TAM, dan hubungan yang paling kuat antara variabel attitude toward using terhadap behavioral intention to use. Disarankan kepada pihak Departemen Kelautan dan Perikanan untuk memperhatikan faktor motivasi para pegawai dan sikap mereka terhadap penggunaan e-procurement system, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan workshop atau seminar-seminar yang berkaitan dengan teknologi dan informasi, sehingga dapat dibentuk sikap positif atas diri pegawai dalam mempersepsikan e-procurement system sebagai sebuah alat yang dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam melakukan proses lelang.