Pengindeksan dapat dilakukan pada bagian-bagian tertentu dari dokumen seperti judul, pengarang, penerbit, abstrak, isi dokumen dan gabungan diantaranya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektifitas pengindeksan pada bagian judul dokumen dibandingkan dengan pengindeksan pada bagian abastrak dokumen dan gabungan antara keduanya. Selanjutnya dilihat kemiripan dokumen berdasarkan coterm, bibliographic-coupling, rumusan cosine dan dice. uji coba dilakukan pad kumpulan dokumen hasil penelitian dalam bidang sains dan teknologi nuklir lembaga BATAN sejumlah 1162 abstrak dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengindeksan pada judul menyebabkan jumlah istilah indeks menjadi 4,4 kali lebih sedikit dibandingkan dengan pengindeksan pada bagian abstrak (2062:9254). Jika dibandingkan dengan pengindeksan gabungan, jumlah istilah indeks pada pengindeksan judul menjadi 4,6 kali lebih sedikit (2062:9519). Sesuai dengan jumlah istilah yang menjadi indeks, hasil uji coba memperlihatkan bahwa rata-rata prosentase jumlah dokumen teraktivasi pada pengindeksan judul lebih sedikit dibandingkan pengindeksan abstrak dan pengindeksan gabungan (7,76%:7,61%:18,24%). Sedangkan rata-rata jumlah dokumen keluaran yang dinilai relevan pada pengindeksan judul sebesar 14%, pendindeksan abstrak 15% dan pengindeksan gabungan judul dan abstrak sebesar 17,5%. Berdasarkan dokumen masukan hasil pengindeksan judull, jumlah dokumen yang teraktivasi pada relasi coterm sebesar 97,72% dan pada relasi bibliographic-coupling sebesar 0,59%. Jumlah dokumen yang teraktivasi pada rumusan cosine dan rumusan dice sama yaitu sebesar 97,72%. Sedangkan dokumen relevan yang terambil pada relasi coterm sejumlah 11%, relasi bibliographic-coupling 4,5%, rumusan cosine 8%, dan rumusan dice sebesar 7%.