Call Number | KA-679 (Softcopy KA-677) MAK KA-338 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Perancangan infrastruktur teknologi informasi untuk layanan akreditasi: studi kasus lembaga akreditasi mandiri perguruan tinggi kesehatan |
Author | Jaya Pramadesa; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2015 |
Subject | IT infrastructure |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-679 (Softcopy KA-677) MAK KA-338 | Indonesia | TERSEDIA |
Health Professional Education Quality Project (HPEQ) adalah proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang bertujuan pada pencapaian peningkatan layanan kesehatan melalui peningkatan kualitas penyedia jasa kesehatan; seperti dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan. Dalam mewujudkan tujuan ini, HPEQ membuat 4 komponen utama proyek. Salah satu komponen tersebut adalah komponen 2 “Sertifikasi lulusan menggunakan ujian berbasis standar nasional”. Untuk mewujudkan komponen ini, dibentuklah Badan Uji Nasional untuk Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan, yang diberi nama Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). LAM-PTKes adalah organisasi/lembaga yang mengurus akreditasi perguruan tinggi di bidang kesehatan. Saat ini LAM-PTKes baru beroperasi sekitar 1 tahun. Dengan waktu operasi yang relatif baru, banyak infrastruktur yang belum sepenuhnya tersedia, sementara kebutuhan operasional telah ada. Dengan keadaan ini, pemenuhan kebutuhan operasional dilakukan ketika ada kebutuhan dalam waktu dekat. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat adhoc ini mengancam ketersediaan layanan TI tidak tersedia pada saat dibutuhkan. Sementara LAM-PTKes menetapkan target agar kemampuan pengelolaan informasi, seperti sistem informasi akreditasi, keuangan, dan kepegawaian, tersedia sejak tahun 2014. Penelitian ini mengulas salah satu akar permasalahan ketersediaan layanan TI, yaitu mengenai perancangan infrastruktur TI. Penelitian ini membahas mengenai perancangan infrastruktur TI. Perancangan dilakukan dengan menggunakan teori dan metodologi yang berdasarkan TOGAF ADM. Dari hasil perancangan, didapatkan infrastruktur TI yang sesuai dengan tujuan strategis organisasi dan kebutuhan stakeholder. Dari perancangan infrastruktur, terdapat 13 infrastruktur yang terus dipertahankan, 6 infrastruktur yang perlu ditingkatkan, dan 6 infrastruktur yang perlu dibuat baru.