Library Automation and Digital Archive
LONTAR
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia

Pencarian Sederhana

Find Similar Add to Favorite

Call Number SK-2371 (Softcopy SK-1853)
Collection Type Skripsi
Title Analisa Aksesibilitas Laman Web Kementerian Indonesia Berdasarkan Web Content Accessibility Guidelines (Wcag) 2.2 Menggunakan Wave Web Accessibility Evaluation Tools
Author Kukuh Satrio Wicaksono;
Publisher Depok: Fasilkom UI, 2024
Subject Wave Web Accessibility Evaluation Tools
Location FASILKOM-UI;
Lokasi : Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer
Nomor Panggil ID Koleksi Status
SK-2371 (Softcopy SK-1853) TERSEDIA
Tidak ada review pada koleksi ini: 55244
ABSTRAK

Nama : Kukuh Satrio Wicaksono Program Studi : Sistem Informasi Judul : Analisis Aksesibilitas Laman WEB Kementerian Indonesia Berdasarkan Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) 2.2 Menggunakan Alat Bantu WAVE Pembimbing 1 : Prof. Dr. Achmad Nizar Hidayanto, S.Kom., M.Kom. Accessible design atau Accessibility merupakan proses pembuatan produk yang dapat memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas dengan melakukan adaptasi tertentu terhadap desain alat ataupun teknologi. Laman web yang menerapkan aksesibilitas juga terbukti bermanfaat saat digunakan oleh orang yang bukan penyandang disabilitas. ada tahun 2023 Indonesia ada sebanyak 215.62 juta (7.19%) penduduk yang menggunakan Internet dan terdapat 22.97 juta (8.5%) masyarakat indonesia penyandang disabilitas. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008, pemerintah wajib menyediakan keterbukaan informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Melalui e-government pula, peningkatan pelayanan publik dapat terwujud. Penulis juga menemukan banyak laman web milik pemerintah yang menyediakan layanan publik untuk berbagai macamkeperluan seperti pembayaran pajak, pengadaan barang, ataupun pengurusan dokumen seperti KTP. Inisiatif penerapan aksesibilitas dalam laman web juga dilakukan oleh Amerika dengan menetapkan regulasi Section 508 dan Americans with Disabilities Act (ADA) di kawasan Uni Eropa dengan dikembangkannya standarisasi EN 301 549 V3.2.1, dan secara global PBB mendorong penerapannya dengan membuat E-Government Development Index (EDGI). Untuk itu World Wide Web Consortium (W3C) membuat sebuah standarisasi aksesibilitas konten web untuk semua jenis perangkat yang bernama Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) dengan versi terbarunya yakni WCAG 2.2. Pengujian kepatuhan aksesibilitas tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual karena akan memakan waktu yang sangat panjang dan akurasi yang dibutuhkan sangat tinggi. Oleh karena itu dikembangkan berbagai macam alat bantu pengujian antara lain adalah WAVE, Lighthouse, Axe, SortSite, dan Accessibility Insights for Web. Dalam penelitian ini digunakan standarisasi WCAG 2.2 dan alat bantu WAVE untuk melakukan pengujian. Diambil sebanyak 34 sampel laman web Kementerian di Indonesia. Terdapat satu laman yang tidak dapat diakses selama rentang pengujian sehingga pengujian dilakukan terhadap 33 laman web Kementerian, secara umum ditemukan bahwa terdapat 16 kementerian memiliki tidak lebih dari 100 elemen yang harus diperbaiki, 12 kementerian memiliki tidak lebih dari 200 elemen yang harus diperbaiki, dan lima laman kementerian memiliki lebih dari 201 hingga 588 elemen yang harus diperbaiki. Melihat lebih dalam, penulis menemukan terdapat 1,235 (26.2%) elemen yang termasuk kategori error dan harus segera diperbaiki dari total 4,705 elemen yang terbagi dalam enam kategori. Penyebab utama suatu elemen dikategorikan error adalah gambar tertaut tidak memiliki teks alternatif (40.94%), Link / tautan tidak ada / kosong / terduplikasi (20.51%), Teks alternatif tidak ada / kosong / terduplikasi (18.82%). Dengan memperbaiki ketiga penyebab error diatas, jumlah elemen dengan kategori error akan berkurang sebanyak 80.27%. Setelah melakukan perbandingan dengan dua penelitian terkait, ditemukan bahwa secara umum laman web kementerian memiliki rata – rata elemen yang dideteksi oleh alat bantu WAVE paling tinggi yakni sebanyak 66 elemen dibanding 46 untuk kedua peneitian terkait. Sehingga penulis menyimpulkan laman web Kementerian Indonesia masih harus diperbaiki untuk menjamin kenyamanan pengguna yang merupakan penyandang disabilitas. Namun perlu diperhatikan bahwa jumlah diatas tidak mengindikasikan laman web kementerian Indonesia lebih sulit digunakan oleh penyandang disabilitas karena sifat dan alur penggunaan dari laman web yang tidak sama antara yang diteliti pada penelitian ini dengan penelitian pembanding. Kata kunci: Aksesibilitas, Kementerian Indonesia, Web Content Accessibility Guidelines (WCAG 2.2), Web Accessibility Evaluation Tool (WAVE).