Tata kelola cloud mendefinisikan terkait dengan proses, struktur dan pedoman pengendalian secara lengkap di seluruh fase penggunaanya dari sudut pandang pemangku kepentingan utama seperti, pelanggan, penyedia jasa dan tim pengembang. PT Bank XYZ saat ini telah menggunakan layana cloud Amazon Web Services untuk membangun sistem pengelolaan data (Datawarehouse). Namun terdapat beberapa permasalahan dalam penggunaanya yaitu penggunaan anggaran yang belum efektif dengan adanya kenaikan biaya sebesar 180% pada bulan Oktober 2023 serta adanya temuan kerentanan keamanan informasi yang terdiri dari 1 temuan risiko kritis, 5 risiko tinggi, 12 berisiko menengah dan 4 temuan berisiko rendah. Permasalahan tersebut terjadi karena belum adanya pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas terkait dengan pengelolaan layanan cloud di organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kerangka kerja pengelolaan layanan cloud pada PT Bank XYZ. Kerangka kerja yang digunakan untuk merancang tata kelola layanan cloud yaitu Amazon Web Service (AWS) Cloud Adoption Framework (CAF) dan Control Assurance in the Cloud: Using COBIT 5. Selain kerangka kerja tersebut ketentuan regulator juga menjadi landasan teori dalam merancang peran dan tanggung jawab pengelolaan cloud. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara, diskusi kelompok terpumpun dan analisis dokumen yang menghasilkan 49 kapabilitas utama pengelolaan cloud. Hasil tersebut dilakukan analisis kesenjangan kapabilitas terhadap kondisi organisasi yang dijadikan dasar dalam menyusun kerangka kerja pengelolaan cloud. Luaran dari penelitian ini adalah rancangan kerangka kerja pengelolaan cloud berupa pemetaan peran dan tanggung jawab terhadap organisasi saat ini yaitu 11 kapabilitas menjadi tanggung jawab unit kerja baru yang ditunjuk sebagai pengelola cloud dan 38 kapabilitas dipetakan terhadap unit kerja saat ini.