Jumlah remaja putri Indonesia yaitu kelompok usia 10-18 tahun, pada Tahun 2023 adalah 21.461.300 jiwa dan 28% diantaranya mengalami kelebihan berat badan dan obesitas, oleh sebab itu kesehatan remaja putri membutuhkan perhatian penting karena kelebihan berat badan, obesitas, atau kekurangan gizi pada remaja putri dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) di kemudian hari, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit lainnya, dan dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kesuburan di masa dewasa, meningkatkan risiko komplikasi saat hamil dan melahirkan, serta berdampak pada kesehatan anak yang akan dilahirkan, yang pada akhirnya mengancam kesejahteraan generasi penerus bangsa Indonesia. Namun, pemanfaatan teknologi untuk mendukung gaya hidup sehat pada remaja putri belum terlaksana secara optimal. Salah satu teknologi yang dapat mendukung gaya hidup sehat adalah aplikasi mobile pengaturan diet. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami adopsi aplikasi mobile pengaturan diet pada remaja putri dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat remaja putri untuk menggunakan aplikasi mobile pengaturan diet menggunakan framework Extended UTAUT2. Dengan pendekatan kualitatif yaitu menggunakan teknik Initial Coding dan Axial Coding, studi ini berupaya untuk mengeksplorasi wawasan yang lebih dalam dari remaja putri untuk memahami adopsi aplikasi mobile pengaturan diet pada remaja putri dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi aplikasi mobile pengaturan diet. Penelitian ini mengumpulkan data kualitatif dari 30 informan remaja putri berusia 10 hingga 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi aplikasi mobile pengaturan diet pada remaja putri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara keseluruhan, citra tubuh, kesehatan tubuh, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition, hedonic motivation dan habit secara positif mempengaruhi niat untuk menggunakan aplikasi mobile pengaturan diet. Sebaliknya, price value memiliki pengaruh negatif. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya memahami adopsi aplikasi mobile pengaturan diet pada remaja putri sehingga dapat menawarkan aplikasi mobile pengaturan diet yang sesuai untuk remaja putri sebagai intervensi yang lebih efektif. Hasil penelitian menemukan bahwa pengembangan fitur yang mendukung citra tubuh dan kesehatan fisik seperti personalisasi program diet dan edukasi terkait diet, serta peningkatan User Experience (UX) seperti penambahan fitur user-generated content, komunitas dan gamification dapat meningkatkan adopsi aplikasi mobile pengaturan diet dan retensi penggunaan aplikasi diet pada remaja putri. Penelitian ini memperluas UTAUT2 dengan mengeksplorasi faktor psikologis yang memengaruhi adopsi aplikasi diet, seperti citra tubuh dan mengintegrasikan elemen motivasi hedonis, seperti user-generated content dan gamification, yang memberikan wawasan baru tentang pengaruh faktor psikologis terhadap penggunaan aplikasi diet di kalangan remaja putri