PT XYZ mulai menerapkan Scrum pada tahun 2021 untuk mempercepat rilis fitur pada aplikasi mobile ABC. Aplikasi ini ditujukan bagi pelanggan segmen retail untuk melaporkan klaim dan membeli produk asuransi kendaraan. Namun, pengembangan aplikasi di tahun 2022 mengalami keterlambatan rilis. Dari 21 fitur yang direncanakan, hanya 11 fitur (52,38%) yang berhasil dirilis, sementara sebagian fitur lain yang ditargetkan selesai pada Desember 2023 kembali tertunda dan kini dijadwalkan selesai pada Desember 2024. Masalah ini disebabkan karena tidak ada acuan yang jelas untuk estimasi effort pengerjaan task dalam sprint. Untuk mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi tim pengembangan dalam melakukan estimasi, penelitian ini mengevaluasi kematangan implementasi Scrum dengan fokus pada kualitas proses estimasi story point saat ini. Evaluasi menggunakan kuesioner yang dirancang berdasarkan Scrum Maturity Model Level 2 dan Level 3, serta mengidentifikasi faktor faktor yang menghambat proses estimasi story point. Kematangan diukur menggunakan Key Process Area Rating, yang didukung dengan hasil observasi. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, penelitian ini mengusulkan rekomendasi proses estimasi story point yang di dalamnya terdapat alur proses, komponen inti yang dihasilkan pada setiap tahapan proses, dan teknik estimasi yang melibatkan kolaborasi tim. Rekomendasi ini diharapkan dapat diimplementasi oleh Tim Pengembangan Aplikasi Mobile ABC untuk meningkatkan kualitas proses estimasi story point, sehingga masalah keterlambatan rilis aplikasi di PT XYZ dapat dihindari di masa mendatang.