Bisnis perbankan untuk pemberian kredit ritel saat ini mendapat perhatian yang cukup besar, mengingat potensinya untuk tetap bertahan di masa sulit sekarang ini. Untuk mendukung visi Bank XYZ yang memiliki komitmen untuk menyediakan channel bisnis baru untuk segmen bisnis ritel, maka dibuatlah satu unit khusus yang bernama Small Business Center (SBC). Melalui SBC, proses pemberian kredit berjalan dalam satu prosedur yang melalui beberapa bagian yang ditangani oleh beberapa pihak. Langkah-langkah untuk menyetujui calon-calon debitur baru harus dilakukan dengan cermat agar tidak menyebabkan kredit yang macet dikemudian hari. Tanpa melalui proses otomasi, alur kerja (workflow) yang terjadi saat ini harus menggunakan dokumen-dokumen berbentuk fisik yang proses pengirimannya dapat memakan waktu yang lama karena lokasi kantor yang tersebar, selain itu dapat terjadi hambatan yang muncul karena kurang detilnya informasi dapat menyebabkan proses terlambat diproses ke level selanjutnya karena kegiatan korespondensi yang tidak efisien. Untuk itu akan dilakukan studi kelayakan untuk menerapkan satu bentuk manajemen workflow yang mendukung otomasi aktivitas-aktivitas di bidnag perbankan dengan mengambil contoh proses pemberian kredit. Sistem untuk mendukung bisnis pemberian kredit tersebut akan melibatkan banyak parameter dalam memutuskan pemberian kredit, serta dituntut untuk beradaptasi dengan cepat mengikuti lingkungan bisnis perbankan yang sangat kompetitif. Diharapkan dengan menerapkan manajemen workflow tersebut akan diperoleh fleksibilitas tinggi untuk meengkostumisasi aplikasi. Mengikuti proses bisnis ritel yang sangat dinamis dan mengakomodasi kebutuhan pihak terkait dalam berkolaborasi dalam satu jaringankomputer secara terpadu.