Library Automation and Digital Archive
LONTAR
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia

Pencarian Sederhana

Find Similar Add to Favorite

Call Number KP-0704 (Softkopi KP-268 ) (sckp-surat)
Collection Type Kerja Praktek (KP)
Title Pengembangan modul higieni perusahaan dan kesehatan (Hiperkes) pada sistem informasi administrasi dan riwayat kesehatan (SIARK) kantor Pusat PT ANTAM TBK
Author Asri Ayuningtiyas;
Publisher Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 2006
Subject
Location FASILKOM-UI;
Lokasi : Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer
Nomor Panggil ID Koleksi Status
KP-0704 (Softkopi KP-268 ) (sckp-surat) TERSEDIA
Tidak ada review pada koleksi ini: 10348
Laporan ini dibuat berdasarkan pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan oleh penulis di PT ANTAM Tbk atau biasa dikenal dengan sebutan ANTAM. ANTAM merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pertambangan. Sebagai sebuah perusahaan yang cukup besar dan maju, ANTAM memiliki ribuan pegawai yang bekerja di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia. Kondisi kesehatan para pegawai baik fisik maupun mental, tentunya akan mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga menjadikan pegawai sebagai salah satu aset yang sangat berharga. Oleh karena itu, perusahaan selalu berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang layak baik bagi para pegawai maupun calon pegawainya. Untuk menangani proses administrasi pembiayaan kesehatan, ANTAM telah memiliki sebuah Sistem Informasi Administrasi Kesehatan. Namun, sistem tersebut masih berbasis desktop dengan tingkat kenyamanan penggunaan yang rendah dan kemampuan sistem yang tidak mencakup seluruh bagian proses administrasi pembiayaan dan pencatatan riwayat kesehatan pasien. Keberadaan sistem ini dirasakan sudah tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi. Ditambah lagi, pihak manajemen perusahaan sedang berusaha untuk mengintegrasikan semua sistem ke dalam portal perusahaan yang telah ada. Oleh karena itu, dibutuhkan proses migrasi sistem ke basis web dan pengembangan kemampuan sistem agar proses bisnis yang ada pada Satuan Kerja (SK) Kesehatan dapat dijalankan dengan lebih baik. Pengembangan sistem informasi kesehatan baru yang berbasiskan web memiliki ruang lingkup yang cukup besar sehingga dibagi ke dalam tiga buah modul, yaitu Modul 7251, Modul 7252, dan Modul 7253. Masing-masing modul tersebut dikembangkan oleh seorang mahasiswa. Penulis sendiri mendapatkan tugas untuk mengembangkan Modul 7253 atau disebut juga Modul Hiperkes. Modul ini dikembangkan secara khusus untuk mendukung kegiatan yang ada pada Subsatuan Kerja (SSK) Hiperkes, yaitu: mengelola data calon pegawai; mengelola data kegiatan Tes Pemeriksaan Kesehatan (TPK) yang mencakup biaya dan data medis hasil TPK; serta mengelola data penyediaan barang yang mencakup data kegiatan dan biaya penyediaan. Dalam melaksanakan kerja praktek, penulis menggunakan sebagian tahapan dari metodologi Waterfall dengan hanya melaksanakan aktivitas analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian sistem. Pada analisis dan perancangan sistem, penulis menggunakan pendekatan struktural untuk melakukan pemodelan terhadap sistem. Pemodelan sistem meliputi dua bagian, yaitu pemodelan data dan permodelan proses. Pemodelan data menggunakan perangkat Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan keterhubungan semua data yang terlibat pada proses bisnis. Sedangkan pemodelan proses menggunakan perangkat Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan aliran data pada proses bisnis yang ada. Pada implementasi sistem, penulis mengembangkan sistem dengan menggunakan ASP.NET, VB, dan SQL Server 2000. Pengujian sistem sebagai aktivitas akhir dari pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan dengan metode Black-Box Testing. Pelaksanaan kerja praktek ini telah menghasilkan sebuah Modul Hiperkes yang diharapkan dapat menangani proses bisnis SSK Hiperkes secara khusus dan memenuhi kebutuhan sistem. Namun, modul tersebut belum dapat menangani keseluruhan proses bisnis yang ada pada SSK Hiperkes. Hal ini dikarenakan beberapa proses bisnis yang lain memerlukan pendekatan solusi yang berbeda serta ketersediaan waktu pelaksanaan kerja praktek yang sempit.