Pengelolan dokumen secara baik bukan merupakan barang baru bagi sebuah organisasi. Image perusahaan dibentuk salah satunya terlihat dari cara mereka mengelolanya. Proses penyimpanan yang mengandalkan proses manual dan dikelola oleh individu yang memiliki kepentingan berdampak menjadi gap terhadap individu baru. Proses search dan retrieval tentunya juga menimbulkan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk mencari dan mendapatkan dokumen yang diinginkan. Dokumen juga menyimpan riwayat dari proses bisnis serta menyimpan kejadian dan aktor yang yang menciptakannya. Knowledge tersebut tentunya penting bagi sebuah organisasi untuk menciptakan budaya continues learning bagi seluruh pekerjanya. Era keterbukaan tidak lagi menkotakan organisasi kedalam egoisme departemen, ketika satu departemen tidak mampu memahami proses yang ada di departemen lain. Dengan gambaran diatas diperlukan suatu model rancangan untuk mengintegrasikan model pengelolaan dokumen dengan model knowledge based system. Model rancangan dari procedural knowledge merupakan pendekatan untuk menerjamahkan masalah diatas. Selain dari content dokumen, proses yang melatar belalakangi terbitnya dokumen merupakan bagian dari knowledge itu sendiri.. Teknik taksonomi untuk mengelompokan dokumen berdasarkan kategori tertentu didasarkan kepada katalog dokumen yang dimilliki oleh UO XYZ. Tahapan berikut adalah menggambarkan proses-proses utama yang ada di UO XYZ.Teknik semantik yang terspesifikasi menjadi tools untuk mengetahui relasi antar proses, aktor dan dokumen. Diharapkan dengan adanya model rancangan ini dapat memberikan kontribusi sebagai trigger untuk menciptakan budaya belajar melalui eksplorasi dari dokumen organisasi.