Call Number | T-0232 (Softcopy T-0153) |
Collection Type | Tesis |
Title | Modal intelektual pengukuran modal struktural perusahaan telekomunikasi untuk mengantisipasi kompetisi dalam era pengetahuan (studi kasus: TELKOM) |
Author | Joko Imananto; |
Publisher | Jakarta : Pasca Sarjana-MTI; 2001 |
Subject | Information technology; infomation systems |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
T-0232 (Softcopy T-0153) | 00/9188 | TERSEDIA |
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., atau disebut TELKOM saja, saat ini adalah pemain utama dalam pasar telekomunikasi domestik Indonesia. Tetapi dalam waktu dekat, setelah diberlakukan deregulasi baru bidang telekomunikasi karena tekanan pasar global, TELKOM harus siap memasuki kompetisi yang lebih terbuka. TELKOM harus mampu bersaing dalam skala global seperti yang sudah dicanangkan dalam program T-2001 untuk menjadi World Class Operator (WCO). Dalam era informasi, kompetisi hanya bisa dimenangkan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya yang unggul didukung oleh Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) yang strategis. Dalam hal ini, SI/TI merupakan enabling factor untuk mencapai kesuksesan usaha. Sesuai perkembangan mutakhir, ternyata ada usulan untuk mengedepankan istilah era pengetahuan (knowledge era). Sesuai urutan tingkatan: data, informasi, pengetahuan (dan selanjutnya kebijaksanaan), maka era pengetahuan adalah perkembangan selanjutnya dari era informasi. Dalam era pengetahuan, kuncinya adalah produk usaha yang bisa diramu (customized) sesuai kebutuhan pemakai dibandingkan dengan produk yang sudah baku dalam era informasi. Diperlukan suatu pengetahuan dan proses pembelajaran lebih lanjut dari informasi yang didapat untuk mengerti keinginan pasar. Untuk memungkinkan hal tersebut diperlukan modal intelektual perusahaan yang didukung oleh SI/TI yang strategis. Memasuki kompetisi, TELKOM tidak bisa hanya berpuas diri dengan pola usaha lama yang “monopolistik”. Dimana pemakai tidak punya pilihan lain selain membeli produk dan layanan baku TELKOM untuk beragam kelas pemakai. Diperlukan paradigma baru dalam memberikan produk dan layanan yang bisa diramu sesuai tuntutan pasar yang cepat berubah dan berkembang. Kalau hal tersebut tidak dilakukan, maka pelanggan bisa saja meninggalkan TELKOM beralih ke pesaing yang lebih siap melayaninya. Dalam rangka mengukur kesiapan TELKOM memasuki kompetisi dalam era pengetahuan, bisa dilakukan pengukuran modal intelektual perusahaan. Modal intelektual berhubungan dengan aset tak berwujud (intangible assets) yang tidak masuk laporan keuangan perusahaan dan merupakan nilai tersembunyi (hidden value). Fakta menunjukkan bahwa perusahaan yang bertumpu pada pengetahuan (knowledge focused) lebih cepat berkembang dan dihargai pasar. Pengetahuan tidak lain adalah aset tidak berwujud. Pengukuran aset tak berwujud bisa dilakukan dengan mengukur rasio-rasio modal manusia, modal struktural, dan modal pelanggan [EDV97]. Topik bahasan utama proyek akhir ini adalah pengukuran modal struktural TELKOM yang ada hubungannya yang dengan SI/TI.